Hujan....Â
Teduhmu menghangatkan  Â
Menjalari sukma, mengurai rindu
Mengusik atma, memintal kenangan
Kau datang tak berbatas, pergi sesuka hati
Seirama dentingan malam mendekap daksaÂ
Hingga ....
Bait-bait rindu menjejal setiap nafasku
Merangkak memeluk dalam jajaran siluet
Iming sekarat waktu
Di antara derasmu bergulir tetesan bening merayu
Ta'kala merasakan kehadiranmu memburu tajam
Seandainya kau tahu
Inginku bergelut usai penantian
Meneteskan air mata melebur di setiap luruhmu
Bersama sentuhan hujan, aku selalu mengenang keabadian
Tetesan mengembun lewah menguap perlahan
Menyapa aroma petrikorÂ
Membelai bumi
Memberikan kesejukan pada harap semestaÂ
Tanpa pernah bertanya
Tak jua meminta
Menemani waktu sunyi
Tetesanmu meneduhkan
Meredam keresahan
Dari waktu ke waktu
Hujan di bulan November membakar gairah
Petualangan dua orang sahabat
Yah! tentang dia sahabat diamku
Menebar rasa menyulut jiwa
Berselancar di arung jeram
Mendayung bersama tanpa penat
Kenangan itu tinggal ilusi semata
Kau semakin jauh
Sulit ku merengkuh
Bireuen, 30 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H