Secara kemanusiaan naluriku terpanggil sampai mencari tahu ada apa sebenarnya di balik cerita bertajuk creepy pasta jenis gore itu.
Aku pernah baca artikel tentang Narkolema (narkotika lewat mata) sama-sama narkotika yang akan merusak cara pemikiran seseorang, apalagi anak-anak yang sedang mencari jati diri, tentunya akan membekas dan merubah pola berpikir si anak menjadi sadis.Â
Genre ini sangat tidak dianjurkan buat golongan balita, anak anak dan remaja awal.
Seyogyanya penulis memberi tanda kode khusus bacaan 18+ dan footnote menjelaskan tindakan ini jangan ditiru, sangat berbahaya.
Kalau menurut sudut pandang dalam kepenulisan, genre ini merupakan mahakarya penciptanya. Beberapa kali penulis ada mendiskusikan dengan pakar dan penulis lainnya. Genre ini begitu trend dan diminati oleh reader, tetapi ada pula yang tidak menganjurkannya.Â
Malah mereka menyanggahku, bagaimanakah dengan zina dan selingkuh yang lagi marak dibaca dan dipertontonkan di khalayak umum? Baik di depan anak anak dan remaja bahkan orang tua.Â
Keduanya sama-sama merusak budi luhur pembaca, mungkin di kesempatan lain kita akan membahas tentang "kecanduan pornografi," balasku pada netizen di sebuah komunitas literasi.
Aku tidak tahu lagi mau berkata apa, pengalamanku yang pernah hidup di era empat dasawarsa dengan berbagai sejarah kriminalitas dan status krisis moral
Dampak secara psikologis pada pembaca dengan gangguan kecemasan mental dan depresi akan meniru apa yang telah dia baca bahkan sampai terekam dalam mindsetnya.Â
Hal ini menjadi bahan sebagai pemahaman dan contoh yang akan diikuti oleh reader tersebut.
Suguhan daging manusia sampai mencuci otak pembaca dari sop tulang manusia, bakso daging manusia, gulai biji mata. Subhanallah, ada apa dengan pemikiran manusia sekarang, sajian-sajian tontonan dan tulisan seperti kanibal, mutilasi ini memperkeruh suasana batin reader.