Mohon tunggu...
Nanda Nuriyana SSiTMKM
Nanda Nuriyana SSiTMKM Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Praktisi dan Akademisi

BERTUGAS DI RUMAH SAKIT dr FAUZIAH BIREUEN BAGIAN KONSELOR HIV AIDS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berburu Rendang di Negeri Jiran

28 Juni 2021   06:00 Diperbarui: 20 Agustus 2021   13:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

"Hei...! kalian, hargailah kami yang ingin hidup sehat," teriakku dalam hati. 

Terkadang aku protes juga, tetapi dianggapnya terlalu lebay. 

"Kalau mau ena-ena bawa mobil pribadi bu!" ledek salah satunya. 

 "Andai punya mobil sendiri, tidak akan menaiki bus kalian, pak supir dan pak kernet pun sama-sama sok cuek," gerutuku dalam hati sambil ngelus dada.

*****  

Sesampai di tempat tujuan, masih dini hari.  Duh, cepat kali nyampe busnya padahal masih ena-ena tidur. Kami pun terpaksa turun dari bus. Malam itu serasa direnggut paksa kebahagiaan mimpi indahku, merasakan tidur nyenyak karena seharian lelahnya di jalanan. 

Aku turun dengan gamang tanpa tujuan. Kami coba menyewa apartemen, tetapi tidak ada yang menyediakan part time di tengah malam. Kelelahan yang mendera, matapun sudah merem, kucoba bertahan dalam dingin dan berkabutnya malam. Aku teramat buntu, benakku tak sanggup lagi berpikir. Kemana harus kami tuju sementara waktu menunjukkan di angka 03.00 waktu setempat.

 Akhirnya kami menunggu di taman. Kami bertiga rebahan di kursi sembari melawan rasa takut, bertahan di keganasan malam, dingin yang menggigit dan hawa kantuk yang semakin menjeratku. Kami tidak berpernah berpikir tentang rawannya keamanan di negeri orang, kami juga tak pernah berpikir tertidur di taman dekat halte bus, seakan nyawa taruhannya. 

Namun, serasa ada pengawal yang menjagai kami, saat tertidur di taman dengan tas koper sekaligus dompet berisikan surat dokumen penting, uang sisa belanja pun masih tersusun penuh di dompet. 

Menengadahkan tangan berdoa pada Sang Rabb, semoga bisa melewati malam ini dengan aman, sebagai pendatang traveling wisata kesehatan. Sudah lumrah, biasanya pendatang merupakan salah satu sasaran empuk bagi begal, perampok, copet juga rawan tindakan kriminal lainnya. 

Alhamdulillah kami masih bisa menghirup udara segar di pagi hari, untuk melanjutkan perjalanan pulang ke negeri asalku. Puji syukur ya, Allah. Inilah cerita konyolku, mana cerita konyolmu? Mohon krisan dan kripik pedasnya biar sekaligus meleleh bersama rendang yang maknyuss! Terimakasih.    

Kenangan, 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun