Mohon tunggu...
Humayrah AthiraNanda
Humayrah AthiraNanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Haii

Sumatera selatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi Itu Penting

5 Maret 2021   10:06 Diperbarui: 5 Maret 2021   10:20 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : Humayrah Athira Nanda

NIM : 200501110203

Kelas : KEWARGANEGARAAN

Assalamualaikum wr wb.

Salam sehat selalu untuk semua terutama bagi readers blog ini. Di tengah pandemi virus Corona, semoga kita selalu diberi kelimpahan kesehatan oleh Allah SWT, Sang Maha Kuasa.

Hi sobat bloggers

Di blog pertama ini,saya ingin menyampaikan betapa penting toleransi dalam umat beragama.

Berdasarkan perbedaan agama bagaimana negara ini bisa menjadi negara yang kokoh dan tetap bersatu sampai sekarang? dan kenapa orang yang berbeda keyakinan bisa hidup berdampingan tanpa pandang status agama?itu karena adanya toleransi.

Berasal dari bahasa latin "tolerare",  toleransi berarti sabar dan menahan diri. Toleransi juga dapat berarti saling menghormati dan menghargai perbedaan dengan orang lain dengan tidak mendiskriminasi kelompok yang berbeda, selama orang tersebut tidak melanggar aturan dan norma. Toleransi ada banyak macamnya, salah satunya adalah toleransi beragama, yang terbagi menjadi 3 jenis, yaitu toleransi negatif, toleransi positif, dan toleransi ekumenis.

Toleransi Negatif

Toleransi negatif adalah bentuk toleransi individu atau kelompok terhadap keyakinan individu atau kelompok lain yang berbeda, dengan tidak melakukan apa-apa meskipun tidak menyetujui isi atau ajaran kelompok lain. Tuh, Squad. Menjadi toleran itu mudah kok. Dengan nggak melakukan apa-apa, kalian sudah termasuk toleran lho. Selama apa yang dilakukan kelompok lain masih sesuai dengan norma sosial yang berlaku, ya. Jadi, kalau kalian kurang setuju dengan ajaran tertentu dan tidak sepenuhnya memahami, daripada menyebar berita yang tidak benar, lebih baik kalian diam saja ya, Squad. Dengan menyebarkan berita yang tidak benar, kalian hanya akan memperkeruh suasana dan menimbulkan permasalahan baru.  

Toleransi Positif

Menghargai pemeluk atau penganut paham lain meski tidak menyetujui isi ajarannya merupakan bentuk toleransi positif, Squad. Contohnya adalah toleransi sesama umat beragama. Dalam toleransi ini, setiap individu meyakini bahwa agama yang dianutnya paling benar, tapi sesama umat beragama tetap harus tetap menghargai dan menghormati individu lain. 

Toleransi Ekumenis

Toleransi ini adalah toleransi yang menghargai semua bentuk perbedaan, baik itu isi ajaran dan toleransi antar pemeluknya. Dalam toleransi ini, individu meyakini bahwa setiap agama dan keyakinan berbeda sama-sama bernilai benar dan memiliki tujuan yang sama. Toleransi beragama, misalnya. Tidak hanya menghargai pemeluknya, individu juga menghargai isi ajaran yang dianut individu lain. 

Itu dia macam-macam toleransi dalam toleransi beragama, Squad. Dengan bertoleransi, bukan berarti kita membenarkan semua pandangan yang ada ya. Karena kita juga harus tetap waspada apabila ada gerakan yang ajarannya bertolakbelakang dengan prinsip toleransi dan norma sosial yang disepakati. Alangkah indahnya kalau kita bisa hidup rukun dan damai antar sesama umat beragama, karena percayalah masih banyak hal positif yang dapat kita kerjakan daripada membenci sesama. Untuk dapat meningkatkan kepekaan terhadap sesama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun