Mohon tunggu...
Nanda Alfan Kurniawan
Nanda Alfan Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis tertarik pada topik sosial, konseling dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru BK SMK se-Gresik & Tim UM Gelar Pelatihan Persepsi Multibudaya Menghadapi Kebhinekaan Global

24 Agustus 2023   00:03 Diperbarui: 24 Agustus 2023   14:09 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Pembukaan Acara Pelatihan oleh MC (Dokumentasi Penulis)

Forum Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Gresik bersama Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pelatihan keterampilan persepsi kepada konselor SMK Se-Kabupaten Gresik. Gagasan ini diusulkan oleh Prof. Nur Hidayah, M.Pd., sebagai ketua Tim Pengabdian. Sementara itu, anggota tim yang ikut tergabung adalah Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd, Dr. Fitri Wahyuni, M.Pd dan mahasiswa pendamping.

Salah satu peran guru bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai konselor yang memfasilitasi perkembangan potensi siswa. Konselor memiliki tupoksi menyelesaikan problematika siswa melalui pelayanan konseling. Penguasaan konselor dalam proses konseling memerlukan keterampilan eksternal dan internal. Keterampilan internal meliputi pemahaman mengenai pendekatan teori konseling dan keterampilan dasar komunikasi. Penguasaan keterampilan eksternal meliputi penguasaan teori pendekatan konseling tertentu dan keterampilan dasar komunikasi sedangkan keterampilan internal meliputi keterampilan berfikir (mind-skills) (Hidayah, 2009, 2010; Mulawarman & Antika, 2020b).

Keterampilan berfikir (mind-skills) merupakan keterampilan konselor dalam memonitoring dan merefleksi fikirannya ketika mejalankan proses konseling (Nelson, 2005). Keterampilan berfikir (mind-skills) meliputi 6 bentuk diantaranya keterampilan menciptakan peraturan yang membantu, menciptakan persepsi yang membantu, menciptakan wicara diri yang membantu, menciptaka citra visual yang membantu, menciptakan penjelasan yang membantu, menciptakan pengharapan yang membantu (Nelson, 2005).

Keterampilan yang difokuskan dalam pelatihan kepada konselor SMK Se-Kabupaten Gresik adalah keterampilan persepsi. Persepsi diartikan sebagai tingkat akurasi atau ketepatan seseorang dalam menyadari dan menilai dirinya sendiri, orang lain, dan situasi. Konsep persepsi ditekankan pada konsep tentang pemikirian proporsional. 

Hal ini termasuk di dalamnya menguji kenyataan tentang persepsi diri sendiri, orang lain, dan situasi (Jones, 2005). Menciptakan persepsi yang membantu berfokus pada bagaimana tingkat akurasi seseorang menyadari dirinya sendiri dibandingkan dengan menyadari orang lain. Seberapa tinggi seseorang mampu menilai dirinya sendiri dibandingkan dengan menilai orang lain.

Satu hal yang penting diperhatikan adalah falsafah konseling masa kini berkembang didasarkan pada konseling dari budaya barat, sehingga layanan konseling di Indonesia kurang memiliki falsafah nilai budaya Indonesia. Oleh karena itu, Tim Pendabdian Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan kegiatan pelatihan keterampilan persepsi konselor dalam konseling multibudaya dengan tetap menjaga konsep-konsep dasar layanan bimbingan dan konseling persekolahan.

Kegiatan dikemas dalam rangkaian pelatihan yang disusun bersama ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) bapak H. Nursyidiq, S.Pd yang ikut hadir bergabung dengan para peserta pelatihan. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cerme Gresik bapak Takari Widodo, S.Pd juga turut hadir untuk secara simbolis membuka acara pelatihan bersama Tim Pengabdian UM dan seluruh peserta. Peserta pelatihan berasal dari sekolah tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Gresik yang diadakan di SMK Negeri 1 Cerme Gresik dan dihadiri oleh 38 guru bimbingan dan konseling dari berbagai sekolah SMK Negeri maupun Swasta di wilayah Kabupaten Gresik.

Kegiatan pelatihan keterampilan persepsi dikemas dalam 4 agenda.utama dan masing-masing agenda didampingi oleh  narasumber ahli.

Agenda pertama yaitu pembukaan dan sambutan. Agenda pembukaan kegiatan dibuka langsung oleh ketua MGBK bapak H. Nursyidiq, S.Pd., kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh kepada sekolah SMK Negeri 1 Cerme Gresik., sambutan berikutnya disampaikan oleh Tim Pengbadian Universitas Negeri Malang (UM) yaitu Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. Pembukaan kegiatan ini dimeriahkan oleh Tim Pengabdian dan peserta pelatihan keterampilan persepsi Konselor SMK Se-Kabupaten Gresik.

Gambar 2 Pembukaan Kegiatan Pelatihan oleh Ketua MGBK Kabupaten Gresik (Dokumentasi Penulis)
Gambar 2 Pembukaan Kegiatan Pelatihan oleh Ketua MGBK Kabupaten Gresik (Dokumentasi Penulis)

Agenda berikutnya dilanjutkan penyampaian materi keterampilan persepsi yang disampaikan oleh narasumber ahli. Materi pertama disampikan secara langsung oleh Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. dengan topik Mind Skill dan Keterampilan Persepsi dalam Konseling.

Gambar 3 Materi Pertama oleh Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. tentang Mind Skills dan Keterampilan Persepsi dalam Konseling  (Dokumentasi Penulis)
Gambar 3 Materi Pertama oleh Prof. Dr. Nur Hidayah, M.Pd. tentang Mind Skills dan Keterampilan Persepsi dalam Konseling  (Dokumentasi Penulis)

Peserta pelatihan keterampilan persepsi terlihat sangat aktif dan antusias dalam bertanya ketika narasumber menyampaikan materi didalam ruang Aula SMK Negeri 1 Cerme Gresik.

 Gambar 4 Antusias peerta ketika memimpin
 Gambar 4 Antusias peerta ketika memimpin "Yel Yel SMK Bisa" di depan para peserta pelatihan (Dokumentasi Penulis)

 Materi kedua dilakukan secara daring melalui zoom meeting yang disampikan oleh Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd dengan topik Konseling Multibudaya. 

Gambar 5 Narasumber kedua, bapak Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd. ketika menyampaikan materi secara daring melalui aplikasi Zoom (Dokumentasi Penulis)
Gambar 5 Narasumber kedua, bapak Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd. ketika menyampaikan materi secara daring melalui aplikasi Zoom (Dokumentasi Penulis)

Materi ketiga dilakukan secara daring melalui zoom meeting yang disampikan oleh Dr. Fitri Wahyuni, M.Pd dengan topik keterampilan persepsi dalam konseling multibudaya. Setelah materi disampaikan diberikan kesempatan kepada peserta untuk tanya jawab terkait dengan materi yang telah disampaikan.

Gambar 6 Narasumber ketiga, Dr. Fitri Wahyuni, M.Pd. ketika menyampaikan materi secara daring melalui aplikasi Zoom (Dokumentasi Penulis)
Gambar 6 Narasumber ketiga, Dr. Fitri Wahyuni, M.Pd. ketika menyampaikan materi secara daring melalui aplikasi Zoom (Dokumentasi Penulis)

Agenda berikutnya adalah pelatihan keterampilan persepsi bagi Konselor dalam konseling Multibudaya. Pelatihan ini dilatihkan pada peserta dalam keterampilan persepsi yang dibentuk menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6-7 kelompok. Pada agenda ini dalam setiap kelompok 1 peserta yang berperan sebagai konseli dan peserta lainnya berperan sebagai konselor. Konseli diminta untuk mendeskripsikan terkait dengan permasalahan yang dialami, kemudian setiap konselor memberikan pertanyaan kepada konseli sekaligus menguraikan terkait dengan persepsi yang muncul pada konselor ketika konseli mendeskripsikan permasalahannya.

Dalam kegiatan ini difokuskan bagaimana konselor itu mampu untuk menguraikan persepsinya terkait dengan permasalahan yang dialami oleh konseli. terutama juga mampu mengenai objek dengan indra yang dimiliki konselor, kemudian mengatur pikiran dan menafsirkan terkait dengan objek persepsi. Konselor perlu terampil dalam menyimpulkan proses persepsi, memahami bagaimana persepsi yang muncul serta apa saja alternatif tindakan respons atau pemilihan treatment konseling sehingga dapat menunjuk pada persepsi yang telah teruji keobjektifannya.

Pelatihan keterampilan persepsi dilakukan dengan durasi lebih dari 60 menit untuk memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya bagi peserta untuk mengalami sendiri aktivitas perjumpaan terapiutik terutama yang berkaitan dengan persepsi dalam layanan konseling berbasis multibudaya mulai awal hingga akhir konseling. Antusiasi peserta dapat dirasakan ketika situasi ruang Aula SMK Negeri 1 Cermen Gresik sontak menjadi ramai.

Gambar 7 Keseruan aktivitas peserta pelatihan (Dokumentasi Penulis)
Gambar 7 Keseruan aktivitas peserta pelatihan (Dokumentasi Penulis)

Agenda pelatihan diakhiri dengan pengisian postest dan refleksi yang didampingi oleh para narasumber ahli. Tujuannya adalah bersama-sama memahami dan menafsirkan terkait dengan keterampilan persepsi konselor ketika melakukan konseling terutama konseling multibudaya dan manfaatnya bagi peningkatan kinerja konselor disekolah.

Gambar 8 Peserta pelatihan bersama Tim Pengabdian UM (Dokumentasi Penulis)
Gambar 8 Peserta pelatihan bersama Tim Pengabdian UM (Dokumentasi Penulis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun