Tap kartu elektronik. Ada ketentuan baru: keluar halte pun harus tap kartu. Bedanya, saldo "uang" tidak berkurang. Mungkin untuk data statistik penumpang supaya jumlah armada di tiap koridor/jalur sebanding dengan jumlah pengguna.
4. Siap "Tije-hopping"
Naik tije murah. Murah banget. Selama tidak keluar dari halte, penumpang hanys perlu bayar 2.000-3.500 rupiah saja ke mana pun di wilayah yang masuk rute tije. Kuncinya hanya transit sesuai petunjuk peta tije.
Bertanyalah kepada petugas di halte dan petugas pintu. Ingat pepatah ini: malu bertanya, sesat di jalan.
5. Antre, Antre dan Antre
Naik tije tuh, melatih kebiasaan mengantre. Antre waktu nge-tap kartu, antre waktu naik dan turun. Antre duduk kalau tije penuh.
Sekarang tije makin keren lho. Di tiap halte ada layar monitor untuk tracking tije. Jenis armadanya (Damri gandeng atau PPD tunggal), lokasinya, berikut estimasi waktu kedatangan.
6. Kenali Bangku Prioritas
Dalam tije tersedia bangku prioritas. Kalau di tije tunggal warna biru, bangkunya ada di seberang pintu masuk. 4 di sisi kiri, 2 lagi di sisi kanan. Kalau di tije gandeng merah oranye, bangkunya 3, warnanya merah. Ada di ruang untuk perempuan. Pada kaca di bagian atasnya menempel stiker bergambar.
Gak hamil, gak bawa anak? Bukan kanak-kanak, lansia dan penyandang disabilitas tapi mau duduk di bangku prioritas? Malu dong ah.Â