Namun sebenarnya, seperti yang disebutkan oleh seorang influencer wanita favorit saya, Najwa Shihab, 'Kecantikan seharusnya juga kata kerja, seseorang menjadi cantik karena tindakannya, karena perbuatannya, karena aktivitasnya, barangsiapa sanggup berbuat baik kepada sesama, sanggup menggerakkan sekitar untuk melakukan hal-hal baik, bisa memperlihatkan kerja-kerja konkrit, ia mengubah dan menggubah itulah secantik-cantiknya perempuan'.
Saya juga setuju dengan slogan 'Cantik itu Pintar dan Berpendidikan'. Pendidikan itu penting sekali untuk kaum wanita. Jangan ada lagi jargon jadul yang terdengar  yaitu 'Buat apa sekolah tinggi-tinggi, tokh, ujungnya ke dapur juga.' Setidaknya, walaupun akan menjadi Ibu Rumah Tangga, ibu yang berpendidikan akan menjadi sekolah pertama buat anak-anaknya kelak yang akan melahirkan generasi yang hebat dan berguna.
Masak
Sewaktu masih gadis, saya tidak pernah memasak (kecuali masak air dan beras). Bahkan saking malasnya masak, ibu saya pernah mengomel, 'nanti dipulangkan suamimulah kau karna gak bisa masak'. Setelah berumah tangga, saya mau tak mau harus memasak, dan selama lebih dari sepuluh tahun berumah tangga, keluarga saya tergolong jarang membeli makanan yang bisa saya masak sendiri, misalnya beli ayam goreng, brownies. Yang saya pikirkan adalah bahwa sebenarnya masak itu bisa dilakukan siapa saja dan kapan pun bukan soal perempuan yang harus bisa masak.
Nanak
Menikah untuk melahirkan anak atau memperoleh keturunan memang adalah salah satu budaya Timur kita, berbeda dengan konsep pernikahan di negara Barat. Ada salah satu film terkenal yang dibintangi Nicole Kidman (Lion, 2016) yang difilmkan berdasarkan kisah nyata tentang pasangan yang tinggal di Australia. Mereka memilih mengadopsi anak-anak yang membutuhkan, walaupun sebenarnya pasangan ini sehat dan mampu secara medis untuk memiliki anak kandung.
Wanita adalah makhluk yang dipercayakan Tuhan untuk melahirkan anak-anak, namun tugas untuk mendidik anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi kedua orangtuanya.
Kita tidak bisa memilih ingin berjenis kelamin apa saat dilahirkan, bukan? Namun, sebagai wanita Batak, mengucap syukurlah ketika terlahir sebagai perempuan. Sebagaimana lelaki, kaum perempuan pun turut mempunyai kontribusi dalam penggenapan kehendak Tuhan di bumi ini.
Selamat Hari Paskah
Selamat Hari Kartini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H