Mohon tunggu...
Nirwana Hidayati
Nirwana Hidayati Mohon Tunggu... Freelancer - nulis salah satu katarsis

Social Walker at Swara Nusa Institute

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dinamika Sosial dalam Modernisasi di Era 4.0

23 Maret 2020   12:21 Diperbarui: 23 Maret 2020   12:17 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dinamika Sosial dalam Modernisasi di Era 4.0

Oleh; Nirwana Hidayati

Mamahami revolusi industry dari yang pertama sampai ketiga dimana terjadi pergeseran-pergeseran pasca industrialisasi dalam setiap era revolusi indstri. Misal perkembangan revolusi dalam dunia pertanian di revolusi industry pertama banyak melahirkan produk-produk pertanian dengan rekayasa genetika pertanian diikuti dengan revolusi industry kedua tentang penemuan listrik dan revolusi industry ketiga mengenai perkembangan kemajuan teknologi yang mulai menggeser penggunaan tenaga manusia.

Kemudian sekarang diikuti oleh revolusi industry keempat yang nantinya akan menggeser banyak tenaga manusia melainkan menggunakan robot dan media komunikasi yang canggih untuk mengoperasikan alat yang bernama getjet dan manusia sebagai objek penerima manfaatnya.

Revolusi industry 4.O sudah mulai dirasakan bahkan sudah bersama dalam kehidupan manusia, sekarang tidak hanya handphone yang ada dalam saku, pouch dan genggaman tangan melainkan android dengan berbagai merek. Nah getjet android inilah yang menguasai manusia yang notabennya sebagai makhluk social, 

setiap manusia mungkin dengan prosentase 90% memiliki getjet yang super canggih dan selalu mengikuti kemajuan teknologi. Diera 4.O bukan lagi manusia yang mengendalikan teknologi namun teknologi yang mengendalikan manusia, hal ini diiringi dengan maraknya berbagai merek getjet dengan berbagai kelebihan masing-masing seakan teknologi lebih tau kebutuhan manusia dibandingkan dengan manusia mengetahui kebutuhannya akan teknologi.

Dinamika social masyarakat menyambut dengan tangan terbuka kehadiran revolusi industry 4.O ini dengan beramai-ramai membeli getjet sebagai media komunikasi dan informasi. Fungsi getjet juga bukan hanya media komunikasi dan informasi saja tetapi menjadi sarana yang benar-benar sudah mengganitikan fungsi social masyarakat. Namun hal ini ditangkap positif oleh generasi mileneal negeri ini untuk memanfaatkan kecanggihannya sebagai sarana perdagangan tanpa harus bertatap muka, tak sdikit juga yang menggunakannnya dalam sector perdagangan. 

Dari sisi efisiensi ini sangat membantu tidak perlu membuka toko secara fisik namun cukup membuka gerai di toko online. Ini banyak sekali diminati oleh teman-teman muda dan ibu rumah tangga yang ingin memanfaatkan waktu luangnya untuk membuka usaha via online shop. Banyak juga yang hanya menggunakannnya sebagai sarana teknplogi pendukung dalam pekerjaan, hanya dengan getjet dimudahkan untuk mengirim file dengan kapasitas yang cukup besar. 

Ini sangat memudahkan para pekerja tidak lagi harus mindah file kesana kemari pangkas sana pangkas sini, melainkan sekali send. Hal tersebut merupakan contoh bahwa manusia sudah mulai terbiasa dengan hal tersebut dan menyambut positif revolusi industri 4.O dengan sambutan tangan terbuka.

Menghadapi dan menyambut revolusi industry 4.O dengan positif menggunakan alat teknologi berupa getjet dengan bijak. Walaupun hal ini juga menimbulkan keresahan bagi kita dalam berkurangnya sosialisasi dalam bermasyarakat dan keluarga. Mengurangi perjumpaan secara fisik karena mulai terganti dengan getjet melalui video call. Begitu juga dengan forum warga yang mulai bergeser cukup menggunakan grup WA sebagai sarana informasi warga

Walaupun pertemuan warga masih dilaksakan namun yang ditangkap terlebih dahulu adalah yang melalui grup WA karena pesan sudah sampai duluan sebelum forum warga dimulai. Terkadang hal ini juga membuat kesalah pahaman antar warga karena merasa sudah membaca pesan prolog sebelum rembug dimulai. Alhasil tak jarang forum warga hanya berisikan para pengurus saja yang hadir, karena warga yang lain merasa sudah mendapatkan informasi dan urun rembug dalam grup WA.

Artinya terjadi pergeseran social yang sangat signifikan dalam bersosialisasi dalam masyarakat, getjet lebih punya peran penting dari pada bertemu secara fisik dalam menyampaikan informasi. Jika hal ini tidak disikapi secara positif maka kehidupan individualistic akan benar-benar terjadi dan akan berdampak pada masyarakat yang akan menjadi sangat apatis dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Begitu juga penerimaan informasi yang tergadang belum tentu satu dengan yang lainnya bisa satu sudut pandang

Berbeda jika kita saling duduk bersama untuk menyatukan perspektif dari sudut pandang yang berbeda menjadi satu sudut pandang yang bias dilihat dari bebagai sisi dengan jurus musyawarah untuk mufakat. Pertemuan fisik masih dibutuhkan di masyarakat Indonesia yang biasyanya menggunakan musyawarah untuk mufakat sebagai jurus rembug paling ampuh karena bertatap muka bertemu fisik itu mengeratkat silaturrahmi yang tidak tertandingi bagi masyarakat Indonesia.

Untuk kontek modernisasi di era 4.O masyarakat Indonesia masih menggunakannya sebagai sarana penunjang saja belum bergeser sepenuhnya untuk alat rembug, karena Indonesia punya beragam adat istiadat yang bias jadi antar desa saja bias berbeda adatnya "mowo deso mowo coro" yang artinya beda desa beda cara dalam adat intiadatnya. Hal ini masih dipegang teguh oleh para pemangku adat, walaupun tidak menutup kemungkinan para pemangku adat juga menggunakan alat yang bernama getjet sebagai sarana infomasi dan komunikasi dengan pihak luar. 

Tentu untuk mengetahui informasi kondisi, situasi nasional, local dan internasional. Peran pemangku adat, tokoh masyarakat sangat dibutuhkan sebagai pengontrol kelompok anak-anak dalam menggunakan media social yang mana mereka sebagai objek yang sangat empuk dijadikan korban media social. Usia anak adalah usia rentan untuk dijejali hal-hal yang instan mudah ditonton dan mudah dioperasikan kemudian mereka menirunya dalam sikap, tingkah laku sehari-hari. Sehingga yang namanya norma dalam bermasyarakat menjadi luntur. Maka sangat diperlukan peran para pemangku adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam menyikapi revolusi industry 4.O dalam lingkungan social.

Menyambut revolusi industry 4.O dengan tidak meninggalkan norma, adat yang ada dilingkungan kita masing-masing. Semua punya peran dalam  menyambut kehadirannya, kita sambut dengan positif untuk dimanfaatkan sebagai sarana penunjang dalam perkembangan teknologi. Contoh dengan adanya desa inovasi yang dibuat oleh kementerian desa maka desa terpasang dengan media internet untuk bias digunakan oleh warganya dalam mengembangkan produk dari desa, mempromosikan produk desa melalui media online. Maka dari situ desa tersebut akan menjadi desa produktif, inovatif dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun