Metode taushiyah yang melibatkan peserta dengan pertanyaan-pertanyaan dan kuis yang menarik, menjadikan acara taushiyah Trauma Healing seperti ini lebih efektif.
Suasana menjadi lebih hidup, saat jamaah masjid peserta Trauma Healing diminta mengulang kalimat yang disampaikan oleh Ustadz Qodrat SQ yaitu tentang "Mencintai yang dicintai oleh yang tercinta adalah mencintai yang tercinta".Â
Dari sekian banyak remaja dan dewasa yang mencoba mengulangi kalimat tersebut, tidak ada satupun yang berhasil mengulangi secara sempurna. Tawa ceriapun terlihat di wajah jamaah masjid peserta Trauma Healing.Â
"Mencintai yang dicintai Allah adalah sama artinya dengan mencintai Allah", Pesan Ustadz Qodrat SQ kepada para jamaah masjid peserta Trauma Healling.
" Alhamdulillah, saya merasa bersyukur ada kegiatan seperti ini. Saya setuju bahwasanya hikmah banjir adalah mengubah musibah menjadi berkah. Saya merinding untuk mengatakannya, pada prinsipnya saya ke depannya siap untuk lebih banyak membantu tetangga sekeliling saya semampu saya. Saya siap mulai berinfak semampu saya. Acara seperti ini membuat saya semakin sadar bahwa saling tolong-menolong itu sangat  diperlukan di masyarakat kita" Kata Mumuh, Ketua RT 03/RW 01 Desa Ciledug Lor yang turut menghadiri acara.
Trauma Healling di PAUD Syarif Hidayatullah
Anak-anak nampak antusias mengikuti acara. Mulai dari santri PAUD sampai santri Madrasah Diniyyah hadir mengikuti acara ini.Â
Kak Ami menyampaikan dongeng dengan boneka lucu. Kepiawaiannya dalam menyampaikan dongeng membuat suasana kebersamaan dengan anak-anak penyintas Banjir Bandang di Ciledug Lor menjadi lebih hidup lebih positif.
Wahyu santri PAUD berusia 5 tahun menyampaikan kesan unik, "Dongengnya seru, lucu. Kakak-kakaknya baik. Seneng dapat makanan".Â