Pentingnya Ekologi Integral dalam membangun spiritualitas Ekologi. Berikut ini alasan mengapa dalam Ensiklik Laudato Si, Paus Fransiskus mengajak kita untuk lebih sadar dan peduli terhadap alam ciptaan Nya dan kemerosotan nilai lingkungan secara umum dalam sebuah konsep Ekologi Integral, yakni :
- Memahami Krisis Global: Ekologi integral membantu kita memahami bahwa krisis lingkungan yang kita hadapi saat ini adalah bagian dari krisis sosial yang lebih luas. Konsep ekologi integral mengajak kita untuk melihat krisis lingkungan bukan sebagai masalah yang berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari masalah sosial yang lebih luas. Ini berarti bahwa kerusakan lingkungan tidak hanya berdampak pada alam, tetapi juga pada masyarakat, ekonomi, dan bahkan spiritualitas manusia.
- Menemukan Solusi yang Komprehensif: Dengan melihat masalah secara holistik, kita dapat menemukan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dalam konteks ekologi integral, "menemukan solusi yang komprehensif dengan melihat masalah secara holistik" berarti kita tidak hanya fokus pada satu aspek dari masalah lingkungan, tetapi mempertimbangkan semua aspek yang saling terkait. Ini seperti melihat sebuah puzzle, di mana setiap potongan memiliki peran penting dalam membentuk gambar keseluruhan.
- Membangun Masa Depan yang Lebih Baik: Ekologi integral menawarkan visi tentang masa depan di mana manusia hidup dalam harmoni dengan alam semesta. Konsep ini menggarisbawahi bahwa ekologi integral tidak hanya sekadar teori, tetapi juga menawarkan sebuah visi tentang masa depan yang lebih baik. Visi ini menggambarkan sebuah dunia di mana manusia dan alam hidup dalam keseimbangan dan saling melengkapi.
- Tanggung Jawab Bersama: Setiap individu, komunitas, dan negara memiliki tanggung jawab untuk merawat bumi. Kita harus bekerja sama untuk menemukan solusi yang berkelanjutan bagi masalah lingkungan.
Ekologi integral menawarkan harapan bahwa kita dapat membangun masa depan yang lebih baik di mana manusia hidup dalam harmoni dengan alam semesta. Visi ini mengajak kita untuk mengubah pola pikir, mengubah sistem, dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.
Seruan Apostolik Laudate Deum: Sebuah Tindak Lanjut yang Lebih Mendesak
Seruan Apostolik Laudate Deum (Pujilah Allah) yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2023 merupakan sebuah tindak lanjut yang lebih mendesak dari ensiklik Laudato Si. Jika Laudato Si menjadi tonggak penting dalam percakapan Gereja Katolik tentang ekologi integral, maka Laudate Deum adalah sebuah seruan yang lebih keras dan lebih spesifik dalam menghadapi krisis iklim dan lingkungan yang semakin mendesak.
Laudate Deum adalah sebuah dokumen penting yang menegaskan kembali komitmen Gereja Katolik terhadap perlindungan lingkungan. Dokumen ini memberikan dorongan moral bagi umat Katolik dan seluruh umat manusia untuk mengambil tindakan nyata dalam mengatasi krisis iklim. Seruan Paus Fransiskus ini mengajak kita untuk menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Perbedaan antara Laudato Si dengan Laudate Deum  yang dapat ditarik benang merahnya adalah pertama, nada yang Lebih Mendesak: Jika Laudato Si lebih bersifat diagnostik, mengidentifikasi masalah dan akar penyebabnya, maka Laudate Deum lebih bersifat preskriptif, memberikan solusi dan menyerukan tindakan segera. Kedua, Fokus yang Lebih Spesifik: Laudate Deum memberikan perhatian khusus pada krisis iklim, sementara Laudato Si memiliki cakupan yang lebih luas, membahas berbagai aspek ekologi integral. Ketiga, Konteks Global yang Lebih Mendesak: Laudate Deum ditulis dalam konteks di mana dampak perubahan iklim semakin nyata dan mendesak.
Laudate Deum merupakan dokumen dan ajakan serius dan mendesak untuk menyelamatkan alam ciptaanNya. Bebrapa hal yang penting dituliskan dalam dokumen Laudate Deum diantaranya :
- Krisis Iklim sebagai Darurat Global: Laudate Deum dengan tegas menyatakan bahwa krisis iklim adalah darurat global yang membutuhkan tindakan segera dan konkret. Dokumen ini menggarisbawahi bahwa dampak perubahan iklim sudah terasa di seluruh dunia, terutama pada kelompok miskin dan marginal.
- Kecemasan terhadap Kurangnya Tindakan: Paus Fransiskus mengungkapkan kekecewaannya atas lambatnya tindakan global dalam mengatasi krisis iklim. Beliau menekankan bahwa kita tidak bisa lagi menunda-nunda tindakan, karena dampaknya akan semakin buruk jika kita terus mengabaikan masalah ini.
- Seruan untuk Perubahan: Dokumen ini menyerukan perubahan mendasar dalam cara kita hidup, bekerja, dan mengelola sumber daya alam. Perubahan ini meliputi transisi menuju energi bersih, konsumsi yang berkelanjutan, serta perlindungan keanekaragaman hayati.
- Tanggung Jawab Moral: Laudate Deum menegaskan bahwa melindungi lingkungan adalah tanggung jawab moral setiap individu, komunitas, dan negara. Kita dipanggil untuk merawat ciptaan sebagai karunia dari Allah dan sebagai warisan bagi generasi mendatang.
- Kolaborasi Global: Dokumen ini menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi krisis iklim. Semua negara harus bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.
Apa tugas kita dalam panggilan merawat alam ?
Panggilan Merawat Kehidupan adalah sebuah konsep yang mendalam, mengacu pada suatu perasaan atau dorongan kuat dari dalam diri seseorang atau dalam komunitas untuk menjaga, melindungi, dan menghormati kehidupan dalam segala bentuknya. Ini bisa diartikan sebagai sebuah panggilan atau misi hidup yang melibatkan: Pertama, Perawatan kesehatan: Meliputi tindakan medis, keperawatan, dan segala upaya untuk menjaga kesehatan fisik dan mental individu. Kedua, pelestarian lingkungan: Upaya menjaga kelestarian alam, ekosistem, dan semua makhluk hidup di dalamnya. Ketiga, pembelaan terhadap yang lemah: Membela hak-hak orang yang kurang beruntung, anak-anak, hewan, dan kelompok marginal lainnya. Keempat, pengembangan diri: Menumbuhkan kesadaran diri dan spiritualitas untuk hidup lebih bermakna dan bermanfaat bagi sesama.
Dalam konteks yang lebih luas, panggilan merawat kehidupan juga bisa dikaitkan nilai nilai kehidupan diantaranya : pertama, nilai-nilai agama dan spiritual: Banyak agama mengajarkan pentingnya menghormati kehidupan sebagai anugerah Tuhan. Kedua etika dan moral: Konsep ini terkait dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan tanggung jawab social, dan ketiga, filosofi hidup: Bagi sebagian orang, merawat kehidupan adalah tujuan utama dalam hidup.
Menemukan panggilan merawat kehidupan adalah sebuah perjalanan yang unik bagi setiap individu atau komunitas. Tidak ada satu formula pasti, namun ada beberapa langkah yang dapat kita coba untuk menggali lebih dalam tentang diri manusia dan menemukan panggilan kita: