Mohon tunggu...
nanang fadholi
nanang fadholi Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Berat ataupun ringan suatu kehidupan itu tergantung bagaimana kita yang menyikapinya, bersyukur akan ni'mat Allah itu kuncinya

Barang siapa yang bersungguh sungguh maka ia akan mendapatkannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indahnya Menjadi Santri

12 Juli 2019   00:44 Diperbarui: 30 Juni 2021   02:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indahnya Menjadi Santri

Santri di pondok pesantren Darunnajah 2 Cipining, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Dalam pola hidup di pesantren yang di utamakan bukanlah pelajaran semata-mata. Melainkan juga jiwanya. 

Pondok pesantren ini mendidik para santrinya untuk bersikap terbuka dan menghargai perbedaan, bagi teman-teman yang pernah merasakan kehidupan di pesantren tentunya pernah merasakan bagaimana indahnya menjadi seorang santri.

Indahnya kebersamaan bersama teman ketika kita makan, belajar bareng, sholat berjama'ah, sampai tidur pun juga bersama-sama di satu kamar dan masih banyak kebersamaan lain di kegiatan-kegiatan yang sudah di tetapkan oleh pesantren. 

Baca juga : Dari Santri untuk Negeri

Dengan begitu santri bisa belajar sosialisasi dengan kehidupan orang lain, melatih kemandirian, menumbuhkan sikap gotongroyong dan tolong menolog meskipun berasal dari berbagi daerah yang berbeda-beda.

Memang kehidupan dipesantren dapat membuka wacana seseorang tentang bagaimana seharusnya menjalani kehidupan tanpa keegoisan semata, ketika ada sahabatnya sakit bersama-sama membantu, mencucikan baju, menjaganya sampai merawatnya hingga sembuh. Ketika ada yang kehabisan uang di situ kita juga akan belajar bagaimana caranya menolong seorang teman

Namun di balik semua itu tidak semua anak yang dimasukan oleh orang tuanya ke pesantren adalah baik, ada juga anak yang memang nakal dan tujuan orang tuanya memasukan kedalam pesantren adalah agar dia dapat berubah jadi anak yang baik dengan berkumpul dengan teman-temannya yang sholeh-sholehah.

Baca juga : Pembuatan Hand Sanitizer bersama Ibu-ibu Wali Santri di Desa Tenggiring, Lamongan

Subhanallah, benar-benar indah bukan kebersamaan santri. Setiap pagi dan petang beramai-ramai sholat mengabdi kepada Allah. Di mulai ketika menjelang subuh di bangunkan untuk sholat berjama'ah, kemudian dilanjutkan dengan ceramah kiai, sarapan bersama, mandi dan pergi ke sekolah.

Ketika menjelang sore kembali mereka ramai-rami mengikuti kegiatan pesantren sampai sholat maghrib dan kembali menyibukan diri untuk mengingat Allah, tadarrus dan belajar bersama.

Pada awal ketika masuk pesantren pasti banyak yang merasakan perbedaan, dari yang di rumah biasanya makan ada yang nyiapin kini di pesantren harus nyiapin sendiri, yang tidak biasa makan bersama dalam satu piring, yang tak biasa nyuci pakaian sendiri, itu semua seperti menjadi sebuah paksaan bagi mareka. 

Baca juga : Pesantren Tahfidz Al Quran Lawang Sekolahkan 8 Santri ke Timur Tengah

Namun lama-kelamaan hidup di pesantren hal itu akan menjadi biasa bahkan menyenangkan untuk dilakukan bersama teman-teman.

Demikianlah sekelumit indahnya kehidupan santri yang sangat unik dengan berbagai karakteristiknya, adanya keberanian, kebersamaan, gotongroyong, tolong menolong, disiplin tinggi dan sebagainya. 

Dengan ini diharapkan santri mampu menjadi yang tidak termakan oleh zaman, akan tetapi mampu merespon setiap perkembangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun