Di serambi masjid Nabawi sendiri ditempatkan sebagai ahli shuffah, ahli shuffah adalah orang fakir miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal Oleh karena itu bagi miskin tersebut bertempat tinggal di serambi masjid Nabawi dan di sanalah orang-orang tersebut dibina dan Didik oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.Â
2. Menjalin Ukhuwah
Dikutip dari sirah Nabi Muhammad terkait kisah suhaib bin Sinan Al Rumi bahwasanya beliau pergi dari Mekkah ke Madinah. Pada saat perjalanan beliau bertemu dengan segerombolan orang musyrik lalu orang musyrik itu mencegat beliau. Orang musyrik berkata : bahwasanya Jika ia melakukan perjalanan maka harta kekayaannya jangan dibawa melainkan tetap ditinggal di Mekah oleh karena itu turunlah sebuah ayat Alquran surat al-baqarah(2) :207
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya." Nabi saw. membacakan ayat ini kepada Suhaib seraya bersabda, "Beruntunglah jual belimu, Wahai Suhaib."
Sekelompok orang Mekah yang hijrah ke Madinah disebut dengan kaum Muhajirin, sedangkan kaum Anshar adalah orang asli Madinah yang menolong orang Muhajirin yang berpindah ke Madinah pada saat itu. Persaudaraan ini menjadi penting agar tersedia kebutuhan pokok bagi pendatang baru, Muhajirin, yang tidak membawa harta kekayaan. Persaudaraan antar kaum Muslim yang dijalin Rasulullah saw. bukan hanya memberi bantuan dari orang kaya kepada yang tidak punya. Persaudaraan ini juga menghapus perbedaan akibat pelecehan terhadap sesama.Â
3. Mengulang kerukunan
Pada saat itu terjadinya sebuah perselisihan antara kaum Muhajirin ansor dan kaum musyrik Madinah titik karena ada perselisihan tersebut akhirnya mereka bermusyawarah terjadilah sebuah perjanjian kesepakatan, kesepakatan ini disebut sebagai Piagam Madinah( pengakuan sebagai umat baik sesama muslim ataupun beda agama)Â
Tepat pada pukul 09:30 pembelajaran berakhir kemudian dilanjutkan dengan istirahat saat itulah terjadi perbincangan antara mahasiswa dengan salah satu guru di SDN 9 Kalibaru Wetan telah melakukan perbincangan kepala sekolah SDN memberikan kesempatan lagi kepada mahasiswa tersebut untuk mengisi pembelajaran di kelas 4 lagi. 10:15 bel berbunyi lagi menandakan bahwasanya pembelajaran yang kedua akan segera dimulai.Â
Dimulailah pembelajaran yang kedua yang merupakan pembelajaran bahasa Indonesia. Karena mereka jenuh dengan pembelajaran mahasiswa tersebut mengalihkan pembelajaran dengan menggunakan Game dan diantaranya jika game itu gagal maka akan menjawab persoalan seperti matematika, pendidikan kewarganegaraan, Pendidikan Agama Islam. Waktu itu berjalan asik meskipun hujan turun deras mereka masih tetap melakukan Permainan Pembelajaran. Saat jam 11:41 Pembelajaran Berakhir dan hujanpun mulai reda. Demikian observasi ini Berakhir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H