Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diam-diam Mencintainya

13 Desember 2024   19:22 Diperbarui: 13 Desember 2024   19:37 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siap, Pak", perhatiannya membuat hatiku begitu hangat. Lucunya, disaat yang bersamaan seoonggok rasa benci itu kembali muncul.

***

Aku tidak pernah tahu mengapa Bapak begitu membenciku.

Sedari kecil, setiap dirinya pulang kerja ataupun minum-minum dengan teman-temannya, dia pasti mencariku untuk dipukulnya.

Anak sundal, begitulah selalu ia menyebutku.

Namun kalau ia di rumah saja, ia akan diam saja, seakan aku tidak ada di rumah itu.

Lebih aman, malah, kalau Bapak diam di rumah, tanpa bertemu teman-temannya.

Aku hanya ingat Bapak pernah masuk ke kamarku. Aku berpura-pura tidur, sembari menutup wajahku dengan bantal, supaya ia tidak memukulku.

"San, Bapak mau banget terima kamu apa adanya. Tapi Bapak belum sanggup."

Ucapan itu selalu tertanam dihatiku, hingga terbersit, "Apa Ibu selingkuh? Apa aku anak selingkuhan?".

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun