Nah, bagaimana caranya?
Ada delapan cara yang bisa kita lalui, salah satunya adalah meditasi.Â
Meditasi yang saya pelajari adalah meditasi Chakra, dimana meditasi ini melibatkan energi dari tangan kita yang dihasilkan dari gosokkan kedua tangan, kemudian ditempelkan pada masing-masing chakra, yang berhubungan dengan organ penting dalam tubuh kita.Â
Dimulai dari tulang ekor, yang disebut root chakra. Lalu ada sacral chakra, yakni alat kelamin kita. Kemudian ada heart chakra, yakni organ. Throat chakra, yakni tenggorokan. Solar plexus chakra, yakni ulu hati. Third eye chakra yakni mata, dan crown chakra, yakni kepala.
Ketujuh chakra ini berhubungan dengan apa yang kita rasakan selama ini, dan ketika salah satu chakra ini merasa terabaikan, maka timbulnya adalah penyakit.
Panas yang ditimbulkan oleh gosokan kedua tangan kita, menyalurkan energi pada masing-masing organ yang disimbolkan dalam chakra, seakan "menyentuh" diri kita supaya organ kita tahu bahwa kita menyadari peran pentingnya para organ tubuh, dan kita akan mulai menyayangi diri kita dengan "mendengar" tubuh kita sendiri.
Ketika meditasi, kita akan memasuki beberapa tahap gelombang sadar, yaitu gamma, beta, alpha, theta dan delta.Â
Tahap tertinggi dalam meditasi adalah delta, yakni tertidur pulas.Â
Karena saat itu saya masih meragukan diri saya untuk bermeditasi, maka tahap gelombang sadar saya masih berada di gamma, artinya masih sadar penuh, dan otak saya masih berisi banyak pikiran.
Namun panas tubuh yang saya rasakan karena gosokan kedua tangan, dan pertemuan antara panas tangan dengan organ tubuh yang merupakan simbol chakra, membuat tubuh saya lebih rileks, dan hati saya terasa begitu damai.Â