Dalam dunia kerja, kita harus pandai beradaptasi dan pandai menganalisis keadaan, serta apa yang dikerjakan.Â
Beradaptasi dengan sikap, sangat mudah saya lakukan. Bersyukur, dimanapun tempat saya bekerja, saya mampu beradaptasi dengan rekan kerja dan atasan, sehingga terhindar dari lingkungan toxic. Dari sekian tempat kerja, beruntung hanya satu lah yang bermasalah. Hehe..Â
Tapi menganalisis keadaan dan apa yang dikerjakan, hanya bisa saya lakukan dengan meraba-raba, karena saya terbiasa menghafal.
Hanya di rumah saja, saya dibiasakan untuk menganalisis, ketika mama ada di rumah. Tentu pengajaran dari mama ada batas waktu, karena mama saat itu lebih lama bekerja, ketimbang di rumah.
Baru saya sadari betapa pentingnya sekolah yang berkualitas, tidak hanya yang penting sekolah dan mendapatkan ijazah, karena biasanya guru-guru di sekolah berkualitas, akan memancing anak untuk berpikir kritis, minim menghafal.
Beruntung sedari kecil, mama sering memecut saya untuk selalu mau belajar hal baru, karena ketika mama sudah tiada, saya merasa sudah tidak ada lagi yang saya andalkan untuk bertahan hidup.Â
Saya harus bisa beradaptasi dengan zaman, dan itu membutuhkan effort untuk mempelajari hal baru, supaya saya bisa bertahan hidup.
Andai mama tidak keras mendidik saya, saya tidak yakin mampu bertahan sampai sekarang tanpa kehadiran orang tua sama sekali.
Disini lah saya baru menyadari apa yang sebenarnya mama warisi, dan beliau pupuk sejak saya kecil, yakni keinginan untuk terus belajar, dan beradaptasi agar bisa bertahan hidup, serta menggapai impian.
***
Kepergian mama, semakin membuat saya menyadari betapa sulitnya menjadi seorang ibu, dan betapa pentingnya seorang ibu mengenyam pendidikan.