Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Peristiwa Serangan Umum 1 Maret Mesti Diperingati?

1 Maret 2023   14:57 Diperbarui: 1 Maret 2023   15:08 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Pertemuan Internasional yang diadakan oleh PBB untuk Indonesia-Belanda hingga mencapai kesepakatan | Desain Canva/Pribadi

Serangan tersebut tentu membuat tentara Belanda takut untuk bepatroli pada malam hari. Takut, tidak berarti mundur. 

Dalam pertemuan internasional, Belanda tetap bersikukuh bahwa seluruh wilayah Indonesia adalah miliknya. 

Infografis perwakilan Indonesia yang berjuang agar Republik Indonesia diakui secara internasional | Desain Canva/pribadi
Infografis perwakilan Indonesia yang berjuang agar Republik Indonesia diakui secara internasional | Desain Canva/pribadi

Pemerintah Indonesia dinyatakan sudah bubar oleh Belanda dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, namun Mr. A.A. Maramis (Menteri Luar Negeri) dan Dr. Sudarsono (wakil tetap RI di New Delhi)  yang hadir dalam pertemuan internasional tersebut, bersikukuh bahwa Republik Indonesia masihlah eksis. 

Dua bulan berjalan, perang Belanda-Indonesia terus berlangsung, keadaan ekonomi para pejabat, dan keluarganya, serta rakyat sangatlah sengsara. 

Situasi menderita seperti itu tentu akan sangat mudah bagi Belanda untuk mengadu domba, dan Indonesia yang sudah terbentuk terancam bubar. 

Sultan Hamengku Buwono IX pun langsung merogoh kas kerajaan untuk membiayai kehidupan para pejabat dan keluarganya, serta para rakyat agar tidak kelaparan.

Dengan adanya subsidi kerajaan, seluruh komponen pejabat pemerintahan, termasuk rakyat Indonesia memiliki semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan di lapangan. Selagi dua perwakilan Indonesia yang juga terus berjuang mempertahankan pengakuan kemerdekaan Indonesia dalam pertemuan PBB.

Bulan Januari sampai dengan Februari 1949 menjadi masa genting Indonesia diputuskan akan menjadi negara yang diakui kemerdekaannya atau kembali menjadi milik Belanda. 

Ada dua versi dalam pengaturan strategi penyerangan besar-besaran terhadap tentara Belanda.

Dari pihak kerabat Sultan Hamengku Buwono IX, Komandan Brigade Soeharto dipanggil secara diam-diam, dan menyamar sebagai abdi dalam untuk pengaturan strategi penyerangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun