Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Demo Berjilid Tolak Kenaikan BBM, Perlukah?

12 September 2022   15:00 Diperbarui: 12 September 2022   15:19 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Harga BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jumat, 9/9/2022) | Foto Kompas.com

Saya rasa perlu dan tidak perlu.

PERLU dilakukan, lantaran, dimata saya, pemerintah seakan melakukan tindakan yang sangat kontradiktif. 

Menurut keterangan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan wakilnya, Suahasil Nazzara, subsidi BBM ini sudah membengkak hingga Rp 502 triliun, kurang lebih. 

Akan lebih baik kalau subsidi pemerintah dialokasikan pada bidang yang produktif dan lebih berguna bagi masyarakat, seperti memberikan bantuan sosial, membangun rumah sakit, sekolah, puskesmas, dan 3.500 km jalan tol.

Apalagi alasan pemerintah menaikkan BBM karena 70% subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat yang mampu. Tentu hal ini tidak efektif, dan hanya membengkakkan anggaran negara.

Alasan yang menurut saya tidak terlalu masuk akal, karena tidak semua masyarakat yang kurang mampu menikmati bansos, pelayanan rumah sakit terhadap masyarakat tidak mampu juga cenderung kurang dilayani dengan baik.

Sekolah? Apakah anak-anaknya benar-benar diberikan pendidikan yang berkualitas, puskesmas sendiri juga masyarakat tetap harus membayar juga, kan?

Dan jalan tol, tentu penikmatnya juga harus membayarnya juga toh? 

Hemat saya, itu bukanlah bentuk subsidi, melainkan menanamkan modal usaha.

Oke lah, hemat saya tidak perlu digubris, anggap alasan pemerintah masuk akal. 

Lalu kalau tahu sekarang negara sedang memasuki era "berhemat",  mengapa per tanggal 7 September 2022 ada 23 koruptor yang bisa bebas bersyarat? Dan saya belum pernah mendengar hasil korupsi disita oleh negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun