Kebanggaan akan kecerdasan dan keefisienanku dalam mengerjakan tugas, runtuh tak bersisa untuk mata kuliah ini.
Tugas minggu kedua, aku membaca dua referensi buku dengan satu artikel. Kepalaku rasanya penat sekali dan sangat mengantuk! Tapi aku berusaha terus membacanya. Hingga akhirnya aku mulai paham apa yang harus ku tulis untuk tugasku.Â
Aku mengaitkan ketiga referensi bacaan, kemudian menuliskan opiniku.Â
Ah, bangga juga aku membacanya. Submitkan tugas.
Dan hasilnya "65", dengan catatan dosen, "referensi sudah lebih baik, analisis pertajam".
"Siap, Pak Dosen", keluhku sambil sedikit berbangga hati, nilaiku ada kemajuan. Aku memiliki harapan untuk sayonara dengan kelas ini!
Tugas minggu ketiga, aku membaca dua referensi buku, satu artikel dan tiga jurnal. Kali ini aku lebih serius mengerjakannya, aku tidak mau berurusan lagi dengan Pak Heru.Â
Lebih banyak referensi, ternyata lebih mudah untukku merangkai kata dan menganalisis. Kepalaku kini terasa lebih penuh, tapi entah kenapa aku merasa lebih berbobot dalam berpikir.
"70", dan tidak ada catatan dosen. Itulah nilai tugas minggu ketiga.Â
Oke lanjutkan! Minggu depan tugas keempat, waktunya bersiap sayonaraaa pada mata kuliah PR Campaign!
Dan tiba-tiba aku rindu dengan angka delapan puluh. Bisakah aku mencapai angka keberuntunganku?Â