Ah, aku bangga pada diriku. Mendengar tuts nada mouse, mengingatkanku pada kecerdasan dan keefisienanku. Angka delapan puluh, aku jadikan nilai keberuntungan.
***
Babak baru dalam hidupku dimulai.Â
Ah, kini aku sudah kuliah. Sebenarnya aku sangat tidak sabar untuk segera lulus, dan cepat-cepat dapat pekerjaan. Dengan adanya penghasilan, aku bisa bebas dari beban mesti belajar, dan hidup mandiri, jauh dari orang tua.
Aku bosan dengan ocehan ayah ibuku tentang pentingnya pendidikan.
Toh, banyak pengusaha sukses yang aku lihat tidak kuliah.Â
Semester demi semester berlalu, aku mulai bosan kuliah, dan cukup sebal sebenarnya dengan para dosen. Karena aku tidak bisa lagi melihat nilai dalam angka, aku kangen melihat angka delapan puluh.Â
Nilaiku hanya terwakili oleh sebuah huruf B yang tertera pada sistem, berarti kisaran nilaiku di 68-75. Hmm... nilai angka dibawah nilai standar yang biasa kuperoleh. Apa aku harus meningkatkan skill memainkan tuts mouse-ku?
Tapi yah sudah lah, B sepertinya bagus juga. Aku bisa lulus dengan cepat, tanpa mesti perlu memeras otak dan tenaga untuk mencari banyak literatur seperti teman-temanku yang lain.Â
Aku tinggal memainkan tuts-tuts kebangganku, dan hasilnya, taraaaa, huruf B besar. Â I like it.
***