Sempat vakum menulis, lantaran tidak memiliki ide, sekaligus saya saat itu sedang konsentrasi dengan hal lain.Â
Saya pun mengobrol dengan suami, dan ia bilang, "coba baca Catatan Pinggir, tulisan Goenawan Mohamad bagus sekali, sesuatu yang kita anggap ga penting, bisa jadi penting dan berisi banget."
Mendapatkan rekomendasi, saya pun membeli Catatan Pinggir yang pertama edisi digital, karena edisi cetaknya tidak ada. Hanya saja, karena merasa kurang nyaman membaca secara digital, akhirnya saya membeli buku edisi yang ke-11 yang membahas berita tahun 2013-2014.
Dari sana saya baru paham ada tulisan yang jenisnya itu esai.Â
Begitu banyak buku yang sepertinya menjadi referensi Pak GM dalam tulisannya. Terlihat sangat luas sekali wawasannya, dari satu topik, beliau bisa menulis dari ragam sudut pandang. Bahkan referensinya tidak hanya buku atau jurnal dalam negeri saja, tapi dari luar negeri.
Salah satu podcast yang menjadikan Pak GM sebagai narasumber, beliau mengatakan bahwa ada pihak yang menyebutnya pamer buku. "Ya memang saya bermaksud pamer buku, apalagi dulu kan buku masih jarang, saya ingin memberikan referensi buku-buku yang bagus untuk dibaca", kurang lebih kata beliau pada host-nya.
Wah, saya sangat belajar dari beliau, ingin sekali menulis hal sederhana, tapi dari beragam sudut pandang yang luas. Dengan begitu cara pandang kita tidak seperti daun kelor.
Tapi rasanya masih banyak buku yang mesti saya baca, referensi saya masih sebatas media dan jurnal, dan beberapa buku dalam hitungan jari.
Berangkat dari sana, saya ingin sekali mengetahui lebih dalam tentang sastra. Sastra, bidang yang saya pikir hanya berisi tentang bahasa saja, akan tetapi ternyata sebenarnya sangat berpengaruh dalam pembangunan suatu bangsa.
Belajar dari Joseph Stalin, presiden Uni Soviet yang dulunya terkenal sebagai seorang diktator, ia mengumpulkan banyak sastrawan dalam awal pemerintahannya untuk membangun kehidupan dan pendidikan masyarakatnya, walau pada akhirnya satu per satu sastrawan yang kritis terhadap pemerintahannya, dibunuh olehnya.