Untuk logo dan pewarnaan coffee shop-nya, ia desain sendiri. Kemudian doodle pada menunya, ia meminta sepupu yang pandai menggambar untuk membantunya. Konsep si doodle sudah ia tentukan maunya seperti apa.Â
Ide logo, pewarnaan dan bentuk doodle datang dari basis pengetahuannya saat kuliah jurusan komunikasi. Tentang spektrum warna, kemudian cara membuat logo yang bisa mewakili visi dan misi sebuah perusahaan.
Bukankah pengetahuannya tersebut membantunya menghemat pengeluaran? Dan bisa mengalokasikan budget-nya untuk hal lain dalam usahanya.
Lalu, ilmu yang didapat dalam kuliah juga bisa berlaku dalam pergaulan sosial.Â
Kemarin baru saja ngobrol dengan sepupu yang baru lulus jurusan manajemen bisnis. Ia mengatakan bahwa ada untungnya saat kuliah ia mempelajari tentang psikologi marketing. Sekarang ia lebih bisa fleksibel ngobrol dengan orang disekitarnya, terutama dalam melayani pelanggan usahanya. Maklum sepupu saya tipe introvert, dan agak kurang suka bertemu dengan orang banyak.Â
Namun dengan mempelajari psikologi marketing saat kuliah, ia benar-benar merasa terbantu untuk bergaul dan memahami karakter orang lain.Â
Tidak itu saja, bagi Anda yang mungkin masuk jurusan psikolog, tidak menutup kemungkinan Anda bisa bekerja dibidang marketing dan sales. Karena Anda memahami psikologi konsumen yang ingin digaet oleh perusahaan.
Lebih mudah dalam menentukan target, melakukan riset dan analisis.
Hampir semua bidang pekerjaan saat ini membutuhkan riset dan analisis, terutama disosial media. Hal yang tentu kita pelajari hingga bosan saat kuliah, kan? Tapi ternyata sangat terpakai dilapangan pekerjaan. Andai kita dulu tidak belajar tentang target, riset dan analisis, bukankah kita akan mudah dianggap tidak becus oleh atasan?Â