"Eh, buset panas banget!" Demikian kata tetangga. Ia tidak sengaja memegang kotak yang berisi kabel-kabel listrik di Pasar Tanah Abang Bukit Auri, Blok C.Â
Tidak lama kemudian, bau kabel terbakar pun tercium begitu menyengat. Kendaraan di dekat kotak listrik tersebut pun segera dipindahkan, menghindari apabila terjadi kebakaran dan merembet.
Security pun segera dipanggil untuk melaporkan kejadian tersebut pada PLN dan pengelola pasar agar segera diperiksakan kondisinya. Tetangga pun ada yang segera menelepon PLN untuk segera datang ke lokasi.Â
Beberapa waktu setelahnya, dua orang petugas PLN pun mendatangi lokasi, dan segera memeriksakan kotak kabel listrik tersebut. Ternyata ada sikring yang terbakar karena ada bagian yang longgar. Sikring pun diganti dengan yang baru. Diperkirakan oleh petugas PLN, terbakarnya sikring dikarenakan beban tegangan listrik yang terlampau besar dan usia kotak kabel listrik yang terlampau tua.
Kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya, kurang lebih 3-4 bulan yang lalu.
Awalnya tidak ada yang menyadari ada asap yang muncul dari kotak kabel tersebut. Rata-rata orang sekitar kesaru asap dengan debu yang berterbangan. Bau kabel yang terbakar pun malah dianggap sebagai bau ayam bakar. Bau tersebut tercium oleh salah satu karyawan toko, namun ia pikir dikarenakan dirinya merasa lapar.
Hingga ada satu orang bapak, pedagang minuman setempat, yang merasa aneh dengan asap yang keluar dari kotak kabel tersebut. Ia pun menghampiri dan memegang kotak kabel listrik. Kemudian berteriak "PANAS!" Sontak, orang sekitar langsung menghampiri dan baru menyadari adanya asap.Â
Tidak lama setelahnya, ada api yang keluar dari kotak, tukang parkir dan para karyawan kaget, namun segera saling memberitakan secara estafet untuk mematikan arus listrik di ruko, supaya tidak terjadi rembetan kebakaran.Â
Tabung kebakaran pun langsung dikerahkan, tapi tidak jadi dipakai, mengingat pengalaman sebelumnya, alat tersebut malah menambah api semakin besar. Bahan-bahan kain dan karung segera dibasahkan dan ditimpa ke kotak listrik yang terbakar. Api pun padam seketika, dan beruntung nyala api memang belum terlalu besar.
Orang-orang setempat langsung segera melaporkannya pada PLN. Dan tidak lama kemudian, petugas PLN pun datang.Â
Kotak kabel listrik dibuka, dan sikring pun diganti. Panas dan terbakarnya sikring dikarenakan beban tegangan listrik yang terlalu tinggi. Maklum seluruh kabel listrik untuk hampir satu deret ruko Blok C dipasang pada satu kotak kabel listrik tersebut.
Terbakarnya sikring yang kedua kalinya membuat kami cukup waswas maka solusi yang ditawarkan oleh petugas PLN agar kejadian tidak terulang lagi dan malah lebih membahayakan adalah mengganti kotak kabel PLN. Kepala Keamanan Pasar Tanah Abang Auri yang sudah daritadi berada di lokasi, turut mendengarkan dan mengatakan bahwa dirinya akan mengajukan solusi tersebut pada pihak pengelola, agar segera diproses prosedur pergantian kotak kabelnya.Â
Ruko Tanah Abang Auri memang rentan pada kebakaran karena usia kabel listriknya yang bisa dibilang sudah tua. Ruko di pasar ini kira-kira dibangun tahun 1970-an, entah kotak kabel listriknya ada dari tahun berapa. Beban listrik pada satu kotak pun bisa dibilang cukup berat untuk usianya.
Beruntungnya, di sini hampir semua orang saling kenal, walau belum tentu tahu nama, tapi setidaknya saling menyapa satu sama lain. Pemilik dan penyewa ruko, karyawan, tukang parkir, pedagang kaki lima, security dan petugas lainnya saling tahu satu sama lain, dan gerakan mereka hampir semuanya cekatan untuk saling membantu satu sama lain di saat genting, termasuk kebakaran.
(Peristiwa ini terjadi tanggal 25 Maret2021 pukul 11.00 WIB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H