Bisa juga seperti penyanyi beken yang hingga kini namanya masih kita kenal, Iwan Fals. Beliau mengkritik pemerintahan dan DPR RI waktu itu melalui lagu Bento, Umar Bakri dan lagu-lagu lainnya.
Teknologi kian canggih, pendidikan sudah hampir merata, pastinya cara berpikir kita sudah lebih maju dan kreatif. Sosial media tidak hanya bisa kita gunakan untuk keeksisan pribadi, tapi kita gunakan untuk menuangkan aspirasi.
Perlu kita ingat bahwa demonstrasi turun ke jalan, hanya menimbulkan petaka bagi diri sendiri dan sesama. Belum lagi keluarga harus menanggung biaya untuk mengeluarkan teman-teman dari kantor polisi (apabila tertangkap) dan pengobatan (apabila teman-teman mengalami cedera). Akan lebih baik, ketika kita ingin memberikan aspirasi, berdemolah dengan cara yang lebih kreatif lagi, sehingga tidak menimbulkan petaka bagi diri sendiri dan teman-teman senasib lainnya.
Belum lagi, ketika aksi demonstrasi yang anarkis semakin membrutal, bukankah krisis akan melanda negeri kita sendiri? Lantas yang susah siapa lagi? Bukankah diri kita sendiri?
Mari kita tunjukkan bahwa kita sudah cerdas, dan tidak bisa "dibodohi" lagi dengan segala macam alasan "demi rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat". Â Berdemolah dengan cara yang kreatif, tapi menyelekit dihati. Jangan biarkan diri kita mengalami kemalangan berkali-kali lipat, hingga disebut apes.
Salam Demokrasi
ReferensiÂ
Nistanto, Reska K. 28 April 2017. Telkomsel Tanggapi Protes "Hacker" yang Bilang Tarif Internet Mahal. Diakses dari Kompas.com tanggal 9 Oktober 2020