Dari pengalaman tersebut, saya sangat bersenang hati membagi tips pada Anda untuk mengajar anak-anak, siapa tahu bisa bermanfaat.
1. Netralkan emosi terlebih dahulu
Ketika Anda baru pulang kerja ataupun sedang ada masalah, ada baiknya Anda hirup dan buang nafas sebanyak tiga kali. Buat diri Anda serileks mungkin.
Saya pun ketika mengajar dulu, sama sekali tidak diperbolehkan berhadapan dengan murid ketika sedang emosi, karena hal tersebut membuat kita cepat meledak. Anak secara naluri malah akan membentengi dirinya dari ledakan kemarahan kita, seperti melawan, ataupun malah tidak mau mendengarkan apa yang kita bicarakan sama sekali.
2. Pahami hobinya
Anda, sebagai orangtua, tentu tahu kesukaan anak apa. Anak lebih mudah dibuat tertarik ketika ia melakukannya dengan kegiatan yang ia sukai, sama seperti kita, orang dewasa, tentu akan lebih bersemangat belajar dan bekerja bila melakukan sesuatu yang kita sukai.
Contoh dulu, ada salah satu murid saya yang sangat tergila-gila dengan film "Choo Choo Train", semua benda ia jadikan Choo Choo Train. Awalnya saya kesal sekali karena barang jadi berantakan ke mana-mana, dan sama sekali tidak fokus belajar matematika. Namun koordinator saya melarang saya menegur.
Koordinator pun mecontohkan dengan mendekati sang murid dan mengajaknya berbicara. Kemudian perlahan-lahan ia mulai mengajak sang murid berhitung dengan Choo Choo Train. Belajar bahasa pun ternyata bisa juga kita latih dengan Choo Choo Train.Â
Cara seperti itu membuat saya terkagum-kagum sekaligus terheran-heran, karena setelah menerapkan apa yang dilakukan oleh koordinator, saya tidak lagi merasa emosi jiwa ketika mengajar. Sang murid pun tidak merasa tertekan dengan pelajaran yang diberikan. Ia malah membuka diri untuk mempelajari hal baru melalui hobinya itu.