Akhirnya saya bisa WFH juga! Hehe. Lebih ke libur sih sebenarnya, karena pekerjaan saya sebagian besar dikerjakan saat dilapangan saja.Â
Pendapatan pun sudah pasti berkurang, karena kan hitungannya saya tidak sepenuhnya produktif kerja. Tapi yah sudah, memang keadaannya sedang seperti ini.
Daripada bermuram durja mengingat awal bulan depan dapat gaji yang sedikit, saya mengalihkan diri dengan menikmati berita dan sosial media.Â
Namun, berita kebanyakan berbicara tentang situasi penyebaran Covid-19 yang rasanya semakin meningkat jumlah ter-suspect-nya. Belum lagi korban yang meninggal. Was-was juga jadinya.
Akhirnya saya mengalihkan perhatian ke sosial media, eh, kontennya banyakan selebgram ngendorse. Wah bahaya, bakal belanja nih ujung-ujungnya. Padahal saya mesti berhemat ria supaya bulan depan jangan sampai ngutang.Â
Pas banget, ada akun Instagram yang saya follow menayangkan IG Story-nya Lyfewithless, di mana Instagram komunitas minimalis tersebut mengajak followers-nya untuk melakukan challenge selama masa WFH.
Hari pertama adalah decluttering Apps dan Sosial Media.Â
Saya pun mengambil gawai dan mulai meng-uninstall aplikasi yang sudah tidak pernah saya sentuh sama sekali. Setelah itu aplikasi dalam satu kategori pun saya satukan, misal Gojek dan Ovo, saya jadikan satu. WhatsApp, Line, Instagram dan sosial media lainnya, saya jadikan dalam satu kategori.Â
Chat-chat di WhatsApp dan Line pun kalau sudah tidak digunakan, langsung saya hapus. Begitupula message yang ada di Instagram, saya hapus percakapan yang sudah tidak dipakai lagi.
Nah yang paling memakan waktu adalah unfollow di Instagram. Kebetulan sosial media ini yang paling sering saya utak-atik dibandingkan sosial media lainnya.Â
Dalam konsep minimalis yang saya pelajari, kita diajak untuk follow akun yang kira-kira bisa memberikan manfaat bagi diri kita sendiri, kalau yang tidak memberikan manfaat ya, unfollow. Nah, ada sekitar 600an akun yang saya follow, kebanyakan akun online shop, selebgram dan artis.Â
Dari sana saya baru menyadari, wah, pantas saja saya doyan belanja, wong akun yang saya follow rata-rata online shop, influencer, selebgram dan artis yang suka endorse.
Saya bukan menyalahkan mereka yang berhasil membujuk saya untuk belanja ya, tapi maksudnya hal ini menjadi pemikiran saya pribadi mengenai alasan hobi belanja saya sulit sekali terkendalikan.
Akhirnya akun online shop yang kira-kira tidak pernah saya sentuh untuk belanja, saya unfollow. Toh saya lebih banyak belanja online di Tokopedia.
Kemudian artis dan selebgram yang tidak sesuai dengan value saya saat ini, juga saya unfollow. Saya memilih akun-akun yang kira-kira memberikan saya wawasan dan mencontohkan saya hal-hal yang baik, seperti mencintai bumi, cara mengisi konten sosial media yang bermanfaat, DIY, gaya hidup sehat, dan sebagainya.Â
Jumlah akun yang follow pun berkurang jauh menjadi 400an akun. Wow!!Â
Setelah sudah di-declutter untuk akun di Instagram, saya pun mengeceknya kembali. Ada beberapa akun yang menampilkan membuat matcha green tea sendiri, sebelum tidur menyalakan diffuser dengan essential oil, berolahraga, berjemur, makan makanan sehat, menyiram tanaman sebagai gerakan mencintai bumi, dan hal positif lainnya.Â
Saya pun langsung bersemangat untuk meracik essential oil-nya Easecox yang dapat meningkatkan daya imunitas tubuh dan digunakan saat tidur. Paginya, saya bersemangat 45 untuk berolahraga di rumah, setengah jam kemudian makan buah, minum air putih hangat, dan mandi yang bersih.Â
Setelah itu baru menulis.Â
Sembari menulis, saya pun berpikir, ternyata akun sosial media yang kita follow itu besar juga ya pengaruhnya. Karena saya memilih akun-akun yang mengutamakan hidup sehat dan kreatif, maka mau tidak mau saya pun terdoktrin dihari itu untuk semangat menjalani gaya hidup sehat.Â
Besok waktunya melakukan berbenah baju, sepatu dan tas. Jadi kalau ada ketiga hal itu sudah tidak terpakai lagi, bisa saya jual atau donasikan kepada orang yang membutuhkan.Â
Kegiatan decluttering ini, menurut saya sangat positif semasa WFH. Saya bisa mengalihkan diri dari kebosanan di rumah, lebih menfilter akun-akun yang kira-kira selama ini kurang memberikan manfaat, seperti konten yang memancing emosi, kurang bersyukur, berkeinginan untuk berlibur ataupun malah membandingkan kehidupan pribadi dengan orang lain, dan sejenisnya.Â
Kalau Anda, bagaimana Anda menghabiskan waktu saat WFH?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H