Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepemimpinan Takhta untuk Rakyat

16 Januari 2020   22:59 Diperbarui: 16 Januari 2020   22:56 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa liputan di media, kemudian ada juga beberapa artikel yang membahas bahwa kharisma Sultan HB IX ini sangat tinggi. Hal ini sanggup membuat orang-orang Belanda yang selalu datang dan belagak petantang petenteng didepan beliau, berakhir dengan menunduk hormat kepada Sultan HB IX.

Bahkan ada kabar, ketika tentara Belanda mau menjebol pagar Keraton Yogyakarta, Sultan HB IX pun keluar dari pintu Keraton, tidak lama tentara Belanda malah kembali pulang, tidak berani menerobos masuk. 

Walau kharisma beliau sangat luar biasa, apalagi ditambah jabatannya sebagai Sultan Kerajaan yang asli memiliki darah bangsawan, beliau tidak pernah kaku ataupun kikuk bergaul dengan orang-orang disekitarnya. 

Sebagai menteri negara, beliau bisa bersahabat dan berdiskusi dengan sejumlah pejabat, yang bisa dikatakan, maaf, rakyat jelata. Beliau tidak petantang-petenteng dengan gelarnya sebagai Sultan. 

Kemudian, dengan rakyat, Sultan HB IX yang hobi berkendara ini tidak sungkan untuk memberikan tumpangan kepada rakyat yang meminta pertolongan. Beliau pun tidak pernah memperkenalkan diri sebagai Sultan HB IX ataupun menteri negara. Orang-orang yang pernah menumpang kendaraan beliau, biasanya baru sadar bahwa beliau adalah Sultan, kalau sudah selesai diantar sampai tujuan. 

Dari beliau, saya belajar bahwa cerdas dan beredukasi tinggi, tetaplah harus diimbangi kita harus mengenal bangsa kita, tidak meninggalkan budaya, tetap rendah hati, tidak perlu lah terlalu ambisius pada kekuasaan, dan yang pasti tidak perlu banyak mengumbar kejelekkan orang lain agar diri sendiri terlihat sangat bagus. Juga, taktik-taktik beliau dalam melindungi masyarakat dan negara juga sangat saya kagumi, begitu rapi dan halus, serta elegan, tapi sangat mengena, menunjukkan bangsa kita yang memiliki peradaban yang tinggi. 

Tulisan ini adalah bentuk kekaguman saya pada kepribadian dan karakter salah satu pahlawan yang memberikan jasa yang sangat besar tanpa pamrih bagi Indonesia. 

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun