Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Baca Konteks Pembicaraan Ibu Sukmawati Dulu, Baru Berkomentar, Betul Tidak?

19 November 2019   14:27 Diperbarui: 19 November 2019   14:41 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama yang menjadi pedoman dasar hidup kita, menjadikan pemeluk agama Islam lebih sabar dan bijaksana dalam menilai sesuatu hal, apalagi yang bersinggungan dengan prinsip agamanya. Sehingga menjadikan para pemeluk agama Islam lebih bijaksana menentukan seseorang telah menista agama atau sedang menghimbau para pemuda untuk tidak mempercayai oknum yang mengatasnamakan agama. 

Tentu ini sangat baik bagi generasi kita berikutnya yang memeluk agama Islam atau agama lainnya untuk lebih kritis lagi sehingga membuat para oknum yang ingin mengatasnamakan agama untuk memuluskan segala kejahatannya yang bisa memporak-porandakan bangsa sendiri. 

Maka, akan ada baiknya bagi orang-orang yang lebih mengerti tentang agama, terdidik dan berwawasan seperti pemuka agama pada umumnya, membantu meluruskan apa yang ingin disampaikan Ibu Sukmawati, apakah beliau benar menghina atau menghimbau para pemuda agar tidak mudah terseret oleh pengaruh oknum yang mengatasnamakan agama. Sehingga kita menjadi bangsa yang tidak mudah "tersenggol" dan sakit hati karena sepotong kalimat, melainkan lebih kritis dalam menyerap dan mencerna suatu informasi. 

Apabila memang menghina, wajib dihukum. Apabila tidak, maka akan ada baiknya dibantu untuk menjelaskan pada orang-orang yang salah paham, agar kita semua menjadi bangsa  yang terdidik, dan berwawasan, dan tidak mudah terprovokasi karena emosi akibat sepotong kalimat yang keseluruhan konteksnya belum dipahami. 

Jadi, akankah lebih baik membaca konteks pembicaraan Ibu Sukmawati dulu, baru berkomentar? Dengan begitu menunjukkan kita adalah masyarakat yang memiliki pedoman agama yang kuat, terdidik dan berwawasan.

Salam

Referensi

  1. Saputra, Andrian. 19 November 2019. MUI Belum Bersikap soal Mediasi Sukmawati dengan Umat Islam. Diakses dari Republika.com tanggal 19 November 2019
  2.  R, Mei Amelia. 17 November 2019. Dianggap Menista Agama, Sukmawati Juga Dilaporkan FPMB ke Bareskim. Diakses dari Detiknews.com tanggal 19 November 2019
  3. Retno, Devita. 12 Sejarah Organisasi Islam di Indonesia pada Zaman Kemerdekaan. Diakses dari Sejarahlengkap.com tanggal 19 November 2019.
  4. Tay, Stefanus. 19 Desember 2018. Penjualan Surat Pengampunan Dosa di Abad Pertengahan. Diakses dari Katolisasi.org tanggal 19 November 2019.
  5. Detikcom. 16 November 2019. Ini Pidato Sukmawati Bandingkan Nabi Muhammad dengan Sukarno. Diakses dari Youtube Detikcom tanggal 19 November 2019
  6. Wikipedia. Natural Gas in The Gaza Strip. Diakses dari Wikipedia tanggal 19 November 2019
  7. Wikipedia. Hamas. Diakses dari Wikipedia tanggal 19 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun