Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangganya Menjadi Orang Indonesia

15 Agustus 2019   11:53 Diperbarui: 15 Agustus 2019   12:20 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bangga menjadi orang Indonesia | Sumber : Hipwee.com

Di sekolah saya, rata-rata orang Indonesia menjadi kesayangan guru olahraga, karena rasa sportif dan selalu riang gembira dikala berolahraga. Ada sisi baik dari kita, orang Indonesia yang cenderung tidak suka belajar terlalu lama. Karena jam sekolah yang padat dari jam 8 pagi sampai 5 sore, maka untuk kami, olahraga merupakan saat-saat yang paling menghibur.

Teringat waktu itu kami bermain voli. Saya dan teman-teman awalnya tidak terlalu bisa bermain voli, tapi sekali dua kali diajarin oleh guru, kami semua langsung bisa dan bermain dengan orang-orang negara lain. Bahkan ketika muka kami terpukul bola voli dengan keras, kami hanya berkata "aduh", sambil tertawa, kemudian kembali bermain.

Bila hal tersebut terjadi pada orang negara luar, seperti Hongkong, Macau ataupun Myanmar, kebanyakan dari mereka akan sangat merasa kesakitan dan pasti langsung ingin digantikan oleh pemain pengganti, biasanya wanita yang seperti itu. Bahkan ada juga yang sempat tidak seteguran, karena merasa sudah "disakiti".

Ada salah satu guru olahraga disana yang merupakan seorang mantan atlet. Setelah kami berolahraga, tiba-tiba guru tersebut menghampiri kami dan bertanya, "Kalian orang Indonesia, ya?". Kami bingung kenapa guru tersebut bertanya seperti itu, karena takut dihina, kami hanya menganggukkan kepala. 

Guru tersebut langsung berkata, "Wah, memang orang Indonesia, saya paling senang kalau melihat orang Indonesia olahraga, selalu bersemangat. Atlet-atlet yang bertanding dari Indonesia juga sangat jago." Rasa bangga sangat membuncah dalam diri kami sebagai orang Indonesia.

Ramah dan suka tersenyum, itulah andalan kami. Bahkan orang Hongkong sampai bertanya, "mengapa kalian bisa selalu tersenyum dan menyapa orang lain?". Maklum orang Hongkong, katanya sangat jarang tersenyum, cenderung judes. Tapi kalau sudah kenal, mereka biasanya baik semua, dan setia kawan. 

Karena keramahan kami dan suka tersenyum, orang Indonesia menjadi orang yang paling banyak teman di sekolah. Kemanapun kami berada, pasti kami akan menyapa dan disapa oleh orang dari berbagai negara dan tingkat kelas. Tidak sedikit orang luar yang merasa iri, karena kami memiliki banyak sekali teman. 

Ringan tangan, sudah menjadi ciri khas kita, orang Indonesia. Maka ketika siapapun sedang mengalami kesulitan, kami akan langsung membantu, tidak peduli mereka orang mana ataupun agama apa.

Selalu punya cara untuk mengeluarkan rasa stres. Menjelang ujian, hampir semua orang langsung sibuk belajar dan seperti tidak mau pergi kemanapun, mereka berkutat pada diktatnya. Mereka juga selalu mengatakan stres berat karena harus terus belajar, mereka tidak boleh mendapatkan nilai yang buruk.

Berbeda dengan orang Indonesia, ketika menjelang ujian, kami pasti akan ada waktu untuk canda tawa terlebih dahulu, nyanyi-nyanyi, kemudian berguyon, lalu baru lanjut belajar serius. Kalau kepala rasanya sudah panas, pasti kami berguyon kembali, tertawa-tawa sampai perut sakit, kemudian kembali belajar.

Memiliki rasa kekeluargaan dan kompak. Diberbagai kesempatan para senior kami akan mengadakan waktu agar kami semua berkumpul bersama untuk makan-makan, curhat apabila ada kesulitan, jadi bisa dicarikan solusinya kalau bisa, jalan-jalan keliling Taiwan. Bahkan bekerja saat musim liburan pun juga suka kami lakukan bersama-sama. Disana kami saling melindungi satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun