Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Diri Kita adalah Empunya Barang, Bukan Sebaliknya

1 Agustus 2019   13:32 Diperbarui: 5 Agustus 2019   02:01 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Weheartit.com

Barang tersebutlah yang seharusnya bekerja untuk kita sesuai dengan fungsinya, dan kita memang benar menyenangi barang tersebut, sehingga kita memakainya atas dasar suka dan sayang, bukan atas dasar ingin dilihat orang lain saja, tapi sebenarnya tipe barang tersebut tidak sesuai dengan kepribadian kita. 

Saya sendiri dulu termasuk konsumtif tulen, tidak boleh melihat barang bagus sedikit, atau sedang tren, pasti langsung membelinya. Karena saya pecinta tas, maka saya membeli berbagai model tas.

Ada juga teman saya yang sangat suka kacamata, maka ia akan bergonta-ganti jenis kacamata. Dan yang paling banyak adalah pecinta baju, tidak boleh ada model baju yang menarik sedikit, dengan harga murah meriah, langsung beli.

Dalam beberapa minggu, bajunya sudah tidak lagi dilirik, bahkan hampir dilupakan begitu saja. 

Ketika saya membongkar semua barang saya, karena ingin menerapkan hidup minimalis, saya baru menyadari banyak barang yang masih ada dan bagus, tapi terlupakan begitu saja keberadaannya.

Bahkan ada juga barang yang sudah dibeli, tapi sama sekali belum terpakai.

Ada juga tas yang sebenarnya masih bagus dan jarang terpakai, malah kulitnya sudah terkelupas hancur, karena kelamaan disimpan. 

Ada pula beberapa barang yang fungsinya sama, saya beli, karena termakan iklan, akhirnya malah menyempitkan ruangan, dan membuat saya cukup malas berbenah waktu itu, karena harus banyak memindahkan barang dan juga tidak sampai berapa lama pun, rasanya ruangan saya akan kembali berantakan. 

Ternyata  uang saya selama ini saya investasikan kepada barang-barang yang belum tentu saya pakai. Hasilnya, saya selalu morat-marit di akhir bulan demi hobi dan gengsi.

Akan lebih baik, agar uang kita tidak diinvestasikan ke tempat yang salah, kita membeli barang yang benar akan kita pakai dan benar-benar memang untuk memenuhi kebutuhan kita, baik itu pokok, sandang dan tersier, serta memberikan kegembiraan saat kita memiliki dan menggunakannya.

Dan kuantitasnya sendiri, tidak perlu terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak, berdasarkan dari buku-buku yang saya baca, malah memberikan kita rasa stres. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun