Jessy Bloom menyatakan bahwa pada awal abad 20, luas komplek candi Singosari mencapai daerah Bungkuk. Sekarang gugusan candi tersebut tinggal cerita dan hanya satu yang bertahan, yakni candi yang kini dikenal dengan Candi Singosari.
Menurut keterangan dari juru pelihara Candi Singosari, dahulu halaman gugusan candi merupakan sebuah alun-alun kuno. Termasuk halaman yang meliputi Dwarapala. Apakah sepasang Dwarapala tersebut memang menjaga gugusan candi yang luas beserta alun-alun kunonya sehingga dibuat ukuran yang besar?
Posisi gapura yang ada di dekat Dwarapala agaknya menimbulkan teka-teki. Dwarapala di sisi selatan berada di sebelah barat gapura, sementara Dwarapala sisi utara berada di sebelah timur struktur gapura. Berdasarkan pengetahuan penulis yang terbatas, posisi Dwarapala mestinya di depan gapura selayaknya penjaga. Lagipula, gapura tersebut berupa gapura bentar atau gapura belah. Sementara gapura yang membatasi area suci seharusnya berupa paduraksa.
Jadi, apakah Dwarapala Singosari benar-benar menjaga gugusan Candi Singosari? Atau sebagaimana keterangan dari arkeolog Agus Aris Munandar yang menyatakan bahwa Dwarapala menjaga Gunung Arjuno-Welirang?Â
Atau mungkin berdasarkan atributnya yang mewah, sepasang Dwarapala ini tengah menjaga sebuah keraton kuno?
Bagaimana menurutmu? Kira-kira mengapa posisi kedua Dwarapala Singosari sangat janggal?
Referensi:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpkw11/arca-dwarapala/
https://youtu.be/3nF1_weGO0s?si=Cu4-HZKJI_wHRZ7f
https://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/6171/3200
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H