Modus Perubahan Tarif Transfer BCA, Akun WhatsApp Jadi Sasaran

Tidak ada arang jika tidak ada api. Tidak ada akibat jika tidak ada sebab. Begitu pula tidak ada pembobolan akun WhatsApp jika penipuan perubahan tarif transfer BCA gagal.

Bukan tanpa alasan penipu membobol akun WhatsApp. Penipu memainkan tipu muslihatnya untuk dapat masuk akun WhatsApp korban lalu menguras isi rekening melalui aplikasi M-banking atapun I-banking.

Mengapa demikian? Sebab penipu bertujuan menguras habis isi dalam rekening si korban. Pembobolan akun WhatsApp adalah salah satu pintu masuknya. Bila akun tidak bisa dibobol maka penipu tidak akan bisa beraksi.

Kejadian pembobolan akun WhatsApp salah satunya terjadi karena penipu menggunakan modus perubahan tarif transfer BCA unlimited Rp 150.000,- per bulan. Adapun tarif transfer BCA reguler ke Bank lain adalah Rp 6.500,-. Hal ini yang mengundang penasaran si korban.

Mengapa tertarik?

Penulis adalah salah satu orang yang penasaran untuk mengetahui lebih jauh tentang program ini. Penulis tidak berfikir panjang bahwa nomor WA masuk adalah pribadi bukan mengatasnamakan BCA. Alasan lainnya yang membuat yakin untuk mengklik tautan tersebut karena pemilik punya rekening BCA.

Tautan yang diklik atau atau dibuka adalah tombol view dan pengisian data. Penulis mengklik dan mengisi data. Setelah itu penipu menelpon dan bertanya punya m-banking tidak. Penulis berkata tidak punya. Lalu apakah punya rekening lain selain BCA? Ada kataku. 

Lalu penipu menanyakan secara detail berapa saldo di rekening masing-masing. Karena saya sudah tersadar dan curiga akan gelagatnya, maka saya mengatakan tidak ada saldo. Kalaupun ada hanya 50 ribuan. 

Penipu mungkin terlanjur lelah berusaha menipu tapi tidak ada hasil. Maka dia tetap meyakinkan program ini. Saya sendiri mengikuti petunjuknya untuk melalukan sesuatu di Handphone, tapi saya lupa kejadiannya. Yang saya ingat diminta membuka SMS lalu membacakan kode pada SMS tersebut.

Saya berpikir bahwa saya sudah terjebak. Maka panggilan WhatsApp saya matikan. Namun sudah terlambat. Ketika saya buka aplikasi WhatsApp saya tidak bisa digunakan. Saya coba lihat nomor WhatsApp ku melalui nomor istri, profil akun WhatsApp ku sudah berubah menjadi gambar BCA.

Memutus Aksi Pembobolan

Walaupun sudah terkena hack, saya berusaha mengamankan akun lain terkait nomor WhatsApp ku ini. Akun Facebook, Instagram dan Email langsung saya ubah nomor kontaknya dengan nomorku yang lain.

Ini bertujuan agar aksi pembobolan bisa dihentikan. Paling tidak penipu tidak bisa membobol FB, Instagram dan Email yang terkait dengan akun M-banking dan aplikasi pendanaan lainnya. Karena memang tujuan penipu adalah mengambil uang milik si korban.

Saya tidak berhenti sampai disini. Saya khawatir penipu memanfaatkan nomorku untuk keperluan menipu rekan, saudara, mitra dan siapa saja terkait dengan saya. Maka saya sampaikan kepada orang lain melalui Facebook dan juga nomor WhatsApp baruku bahwa akun WhatsApp lama terkena hack. Bila ada yang mengatasnamakan saya abaikan saja. 

Berhati-hati Terhadap Penipuan Online

Penulis berpesan bahwa dalam keadaan darurat apalagi dalam jebakan penipu, kita harus tetap tenang dan berpikir cepat tentang apa yang terjadi dan sedang dialami. Bila ada nomor pribadi yang mengatasnamakan bank jangan dipercaya.

Terkait penipuan yang mengatasnamakan BCA, maka penulis tegaskan jangan percaya dengan nomor pribadi tersebut. BCA hanya akan memberikan pengumuman atau informasi dari nomor dan akun resmi, yaitu WhatsApp Bank BCA pada nomor 08111500998.

Penulis berharap kepada kita semua agar jangan pernah membagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti nomor kartu ATM, PIN, dan OTP. Ini sifatnya pribadi (privat) yang harus dijaga agar terhindar dari modus penipuan.

Semoga bermanfaat.