Oleh: Nana Cahana
Lampu temaram itu
mengingatkan masa kecil kita
saat kita belajar menulis dan membaca
dengan bantuan lampu minyak
yang berapi merah oranye
Kakakku,
Andai waktu terulang kembali
kita akan bermain seperti dahulu
bermain kelereng di tanah lapang
di sebelah rumah kita
bersama kawan-kawan kita
Adikku,
Teringat saat hujan mendera
kita tetap bersama ke langgar sore itu
untuk mengaji dan belajar agama
kepada sang ustaz pembimbing kita
hingga pulang malam bermodal senter baterai
Masa membawa kita pada kedewasaan
bahwa pilihan dan jalan hidup kita berbeda
kesibukan mengurangi kebersamaanÂ
namun kekuatan hati mendekatkan kita
sebab didikan ayah ibu kita untuk hidup rukun
Namun kala perbedaan prinsip muncul
perubahan sikap terpancar pada diri kita
kita saling mempertahankan tujuan
kita ungkapkan sikap masing-masing
dan suasana hampir memanas
hingga kita menyadari satu hal
dewasa dan pengalaman baru di antara kitaÂ
membentuk kepribadian dan jalan berbeda
sepakat untuk menghargai adalah solusiÂ
mendoakan kebaikan adalah jalan terbaikÂ
Majalengka, 26 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H