Bersama relawan-relawan yang merasa terpanggil sebagai panitia inti di Bogor Berdaya. Alhamdulillah kami sangat dimanjakan setiap pekan di hari senin. Tinggal datang, dan terima ilmu. Semua dilakukan secara swadaya.
Bogor Berdaya menjadi wadah tempat kami berkumpul. Sesuai dengan tagline kami di setiap pekan, Bertemu, Bertumbuh, dan Berbagi. Pertemuan demi pertemuan tiap minggu depannya, membuat kami bertumbuh dengan suguhan ilmu dari banyak narasumber keren, dan ilmu yang didapat akan dibagi dan diterapkan dalam usaha kami.
Jeleknya, Â saya memiliki karakter thinking. Buat saya semua harus benar-benar 'on set' dulu baru 'take action'. Tapi, nasehat ini hanya baik dan berlaku bagi saya saat menjadi analis atau guru. Saat belajar menjadi pengusaha, yang diperlukan lebih dulu adalah 'action' dulu. Menyelam dulu, nanti baru akan bertemu dengan dunianya.
Bismillah, akhirnya saya memberanikan diri untuk take action menjadi agen dari sebuah produk makanan sehat.
Berawal dari situ, saya mulai melahap buku demi buku. Setelah menjadi agen, so..what's next? . Dari situ, saya menyadari bahwa menjadi pengusaha adalah hal yang sangat mudah. Yang tidak mudah adalah bagaimana mengembangkan usaha dan terus berjuang dalam dunia usaha. Welcome to the jungle, saya menyemangati diri saya sendiri, karena saya sadar, saya bukan satu-satunya pengusaha yang memulai dari bawah.
Belajar dan terus belajar. Hari-hari yang saya lewati setelahnya. Setelah Bogor Berdaya, Lahirlah komunitas berdaya lainnya di masing-masing kota. Mulai dari Depok Berdaya, Jakarta Berdaya, Tangerang Berdaya hingga Bekasi Berdaya. Dari satuan-satuan tersebut dibentuk sebuah kekuatan besar dalam dunia saudagar yang diberi nama oleh Kang Rendy Serikat Saudagar Nusantara.
Sebuah Rantai KebaikanÂ