Toxic relationship adalah kata yang tidak asing bagi kita semua, khususnya untuk beberapa orang yang berada dalam romantic relationship, toxic adalah dimana ada suatu fase yang sangat crusial dalam hubungan, kemungkinannya ada 2, yang pertama sama-sama berhasil melewati fase tersebut dan kemudian berubah menjadi hubungan yang sehat atau kemungkinan yang kedua adalah tingkat ke toxican semakin parah, memang sangatlah beresiko, namun kalian bisa memilih bagaimana hubungan kedepannya, dan mau seperti apakah tipe hubungan yang akan kalian jalani.
Sebuah hubungan dikatakan toxic jika salah 1 maupun keduanya sama-sama merasa dalam tekanan, salah satu contohnya adalah karena dituntut selalu menjadi lebih baik, ciri lainnya adalah posesif berlebihan, dimana mungkin saja sikap posesif diawali dengan rasa takut kehilangan atas rasa sayang, namun kemudian berubah menjadi seperti obsesi dan rasa memiliki sepenuhnya, ciri lainnya adalah adanya kekerasan dalam sebuah hubungan dimana kekerasan itu bisa berbentuk verbal maupun fisik, ada juga ciri toxic adalah ketika pasangann anda atau bahkan anda sendiri adalah seseorang yang manipulative atau gaslighting jika anda dalam permasalahan, gaslighting adalah sikap dimana seseorang yang membuat orang lain merasa bersalah atas kesalahannya,jika kamu merasakan hal-hal diatas maka coba refleksikanlah apakah hubungan kamu termasuk dalam toxic relationship?
Namun toxic bisa diperbaiki dengan beberapa hal, meskipun tidak mudah untuk melewatinya tapi anda dan pasangan bisa memperjuangkannya asal ada kemauan dan rasa menghargai satu-sama lain, yuk perbaiki hubungan kalian mulai dari hal kecil.
                                          Â
- Tingkatkan rasa percaya
Klise memang, karena rasa percaya sangatlah universal, seperti percaya kepada tuhan atau percaya kepada hal lainnya, namun dalam romantic relationship perlu didasari dengan kepercayaan, dimana kepercayaan adalah suatu bukti kita menghargai pasangan anda dengan memberikan kepercayaan kepadanya.
2. Pelajari love language pasangan
Dengan mempelajari love language pasangan, anda akan mengetahui Bahasa kasih apa yang pasangan ada sukai, seperti sentuhan atau meluangkan waktu bersama, memang belum ada test ilmiah untuk pengukuran love language ini, namun setidaknya ini adalah gambaran untuk anda agar bisa lebih mengerti pasangan.
3.Menjadi pendengar yang baik
Sering kali kita mau didengarkan tapi tidak mau mendengarkan, dalam berhubungan tentu harus ada sikap yang menunjukan keseimbangan, seperti saling mengisi dan mendengarkan, dari cara mendengarkanpun pasangan anda akan mengetahui seberapa anda tertarik untuk mendengar apa yang ingin Ia sampaikan, maka dari itu untuk menghindari kesalahpahaman jadilah pendengar yang baik untuk pasangan, karena mendengarkan bukan hanya mendengar saja tapi meresapi apa yang sedang disampaikan, berusahalah menempatkan diri sebagai lawan bicara, saat pasangan bercerita tentang kesedihan atau sesuatu yang terjadi pada keluarganya maka tempatkanlah diri kita sebagai orang tersebut.
4. Â kecerdasan emosional.
Dalam berkomunikasi bersama pasangan dibutuhkan hal ini, tujuan dari emotional intelligence adalah kemampuan seseorang untuk memahami perasaan orang lain dan juga untuk mengenali situasi serta respon seperti apa yang harus dikeluarkan di waktu dan situasi tertentu.
5.Gunakan hati dan logika secara seimbang
Tidak jarang dalam berhubungan kita sebagai perempuan dan laki-laki memiliki pandangan yang berbeda tentang hati dan logika, kebanyakan perempuan lebih mengutamakan hati ketimbang logika mereka, lain halnya dengan laki-laki.
Banyak perempuan yang memilih untuk bertahan di toxic relationship karena mereka masih berfikir laki-laki itu bisa berubah dan didukung dengan rasa saying yang kuat ini adalah contoh seseorang yang belum bisa mengimplementasikan untuk menggunakan hati dan logika secara seimbang.
                                         Â
6. Perbaiki komunikasi interpersonal
Komunikasi adalah peran penting bagi hubungan, sering kali kita berdebat dengan pasangan karena ada miss komunikasi, jadi komunikasi lah pemegang kartu as dalam hubungan anda, komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara anda dan pasangan anda, anda bisa mengawali dengan percakapan ringan dan kemudian lakukan komunikasi tentang hal intim didalam hubungan seperti refleksikanlah hubungan anda selama ini apa yang harus diperbaiki maupun ditingkatkan.
7. Hindari emosi berlebihan
Berusahalah untuk mengontrol emosi anda, khususnya untuk para laki-laki karena perempuan adalah sosok yang hatinya bisa dibilang "fragile", jadi mungkin bisa saja anda yang tidak segaja membentak pasangan tapi itu sangat menyakitinya, jadi penting untuk mengendalikan emosi agar anda dapat terhindar dari pengambilan keputusan sesaat dikala emosi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H