Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Film

3 Hal yang Interesting di Serial Drama Korea All of Us are Dead

17 Juni 2022   23:02 Diperbarui: 17 Juni 2022   23:09 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekitar hampir dua bulan yang lalu tepatnya di bulan April saya baru menyelesaikan menonton serial drama korea ini. Ngeri, dari judulnya saja " All of Us are Dead". Kebayangkan. Sebenernya kalo suruh milih film apa drama episode an, ya pilih film korea aja. Marem aja, langsung selesai sekali duduk. 

Tapi terbukti, sampai saya menulis tulisan ini berarti kesan nonton hampir 2 bulan yang lalu belum sirna. Hehe. Walaupun setelah nonton serial ini juga nonton serial lain, tapi tetep sulit move on dari adegan demi adegan dalam 12 episodenya.

Apa sebabnya? 

Selain plotnya yang cakep dan bikin berdebar - debar terus nggak mandek-mandek dari episode awal sampai akhir, ada beberapa adegan dalam beberapa episode yang menarik versi saya bahkan bagi saya ada yang1 mengandung nilai edukasi.

Bagi saya ini dia. Saya tampilin secara random aja ya, agak lupa letak episode mananya.

Satu. Menamai tempat usaha dengan nama anggota keluarga. Dalam hal ini, orang tua Lee cheong san yang memiliki sebuah restoran atau warung lah yang menyediakan menu ayam goreng. Mereka menamai bisnis mereka dengan " Ayam Goreng Choeng San". 

Kata on jo, teman perempuan cheong san, rasa ayam gorengnya 'enak, walaupun sedikit asin'. Hehe. 

Saat menonton adegan ini, saya langsung tergelitik karena ingat banya warung di sekitar rumah, toko, lesehan pecel lele, bakso, yang menggunakan nama anak pemiliknya, atau moyangnya, atau bahkan menamai dengan namanya sendiri. Simbol sayang kali ya. Ternyata, nggak cuma di jawa saja begitu. Hehe. Yaiyalah ya..

Disitu, choeng san sempat memprotes kepada orang tuanya mengapa menamai dirinya dengan nama restoran. Sebelumnya, orang tuanya berkata kalau nama choeng san itu ada lebih dahulu sebelum dirinya terlahir. Makanya, choeng san protes.

Dua. Saat Nam on jo di sekolahnya, yaitu SMA Hyosan yang bersama teman - temannya berusaha menyelamatkan diri dari kejaran zombie

Dari ruang ke ruang, dari lantai ke lantai hingga beberapa hari mereka harus rela bertahan tanpa makan, minum, termasuk juga membuang sisa metabolisme tubuhnya. 

Nah, singkat cerita, saat mereka berada di ruang siaran radio (seingat saya), ada salah satu dari rekan on jo yang kebelet buang air besar. Mereka pun sama-sama berpikir, bagaimana caranya. Oke, on jo sebagai putri seorang damkar pernah diajari ayahnya bagaimana membuat toilet darurat dengan memanfaatkan bahan seadanya di sekitarnya. On jo pun mengajak teman - temannya untuk mencari sesuatu yang bisa menyerap cairan. Setidaknya, bisa menyerap urine yang mereka hasilkan dan merekapun bisa membuang sisa metabolisme padat mereka. 

Di temukanlah busa dan kain - kain hasil dari mereka merobek sisi empuk kursi, dan dari mana saja itu. Kemudian mereka mencari sisi ruangan yang sekiranya bisa di tempati sebagai toilet darurat mereka.

Di sisi lain, Ayah On jo, Nam so ju pun demikian. Mereka bersama rekannya di kantor juga memiliki solusi demikian supaya bisa mengatasi masalah bagi rekannya.

Bagi saya, ini merupakan suatu edukasi penambah wawasan jika 'nauzubillah' mengahadapi keadaan darurat, bagaimanapun membuang sisa metabolisme juga penting.

Tiga. Cara -sebut saja- jenderal gitu ya dalam mengatasi wabah virus zombie di Kota Hyosan. Saat wabah merebak dengan cepatnya sehingga kota benar - benar kacau balau, jenderal dengan tegasnya mengambil kebijakan yang cukup berani. Yaitu dengan mengebom secara lokal di beberapa titik yang di tentukan. Zombie yang sangat peka terhadap suara digiring dengan pesawat kecil semacam drone yang menimbulkan suara bising, sehingga zombie mengikuti kemana pergi pesawat drone tersebut.

Alhasil, setelah sampai di titik yang di tentukan seperti lapangan SMA Hyosan, perempatan Hyosan, dan beberapa titik lagi, bom di jatuh ledakkan. Dan "Bhumm..." semua zombie mati terbakar. 

Scene ini begitu mellow, dan bikin sedih. Pasalnya, ketika dari mereka yang selamat on jo, su hyeok atau su te ka, terus dia yang berbadan besar, nam ra si setengah zombie, harus merelakan keluarga, guru, dan teman yang mereka cintai menjadi zombie, kemudian harus rela lagi kehilangan selmanya mereka dengan pemboman sebagai cara menghentikan infeksi virus itu. Bahkan on jo harus merelakan choeng san -yang sudah terinfeksi tapi kebal dan menjadi senbi- yang baru saja mengungkapkan rasa harus mati dengan adanya ledakan itu.

Yah, bagi saya cara pemboman ini sadis ya. Tapi harus dengan apa coba menghentikan wabah virus zombie ini. Sang Jenderal pun akhitnya menebus keputusan super beratnya ini dengan nyawanya. 

Yah, orang awam seperti saya begini mah waktu itu nggak kepikiran cara kaya gitu. Pikir saya waktu itu, si pembuat virus  yaitu seorang guru entah kimia atau seingat saya fisika akan menemukan vaksin bagi penderitanya. Padahal pembuat virusnya aja terinfeksikan di serial ini. Kalau di serial zombie " happiness" kan ditemukan obatnya. Tapi di All of Us are Dead ini bener - bener bombastis banget caranya.

Oke, demikian 3 interesting scene dari All of Us are dead bagi saya.

Perlu diketahui serial drama ini dirilis 28 januari 2022 di netflix. Dan menjadi serial drakor kedua setelah squid game yang tembus Top 10 di netflix lo.. 

Sebenernya banyak sih scene menarik di All of Us are Dead ini. Beneran serial ini bikin tegang terus pas nontonnya. Nggak ada istirahatnya nih, muali episode 2 sampe 11. Karena di episode 1 masih slow aja hanya ada guncangan jantung kecil dan mulai mereda di episode 12 dengan agak ada bumbu horor - horor nya gitu.

Baiklah, bagi saya drakor itu cakep. Mesti ada sisi scientific atau hikmah psikologi yang bisa di ambil. 

Terima kasih sudah membaca tulisan ini sampai akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun