"Aminkan saja kak, selama ada orang yang mendoakan baik sama kita..", ucap ibu saat ditemani kak sulung pergi ke acara reuni SMA nya.
Ya kadang aneh si, masak kak sulung yang masih usia SMP waktu itu di doakan cepat dapat jodoh. Bagi kak sulung yang menggerutu, katanya doa gitu sama aja kayak doain putus sekolah karena menikah muda lalu dia gendong anak dan nggak bisa menikmati masa rono rene sama teman- teman.
Tapi yang namanya do'a ya tetap do'a. Teruslah berdo'a karena sureprize dari Tuhan bisa saja datang kapan saja sesuai bahkan lebih indah dari apa yang kita mau.
Itu tadi sama kak sulung. Kalo saya waktu sore di alun-alun sama Bapak pernah di kasih cerita. Gara-gara lihat mobil bagus yang lewat kata bapak itu buah dari rasa syukur. Kok bisa?. Kata Bapak lagi, kalau bersyukur nanti ditambah lagi rizkinya.
Sambil nunggu sate ayam terpanggang matang sama Abangnya, bapak berpetuah.
Ada seorang hamba yang rajin. Ketika tidur ia bermimpi diajak jalan jalan bersama seorang malaikat. Bersama malaikat ia di ajak jalan - jalan ke langit.
Sampailah ia di gedung yang besar yang sulit di gambarkan warnanya. Mungkin seperti istana di fairy tale. Disitu banyak sekali teman sesama malaikat yang sama sama menjalankan tugas dari Yang Maha Kuasa.
Saat masuk, malaikat membiarkan hamba rajin bereksplorasi. Hamba rajin pun mengintip ruangan demi ruangan didalamnya.
Alhasil, ia menemukan 2 ruangan berbeda. Ruangan pertama dipenuhi deretan rak yang berisi kertas-kertas bertumpukan dan berhimpitan. Terlihat di dalamnya malaikat yang sedang sibuk mencatat sesuatu.
Ruangan kedua, terlihat jauh lebih longgar dari ruangan pertama. Dan malaikat yang berada disitu terlihat sesekali menulis, sesekali jeda.