Mohon tunggu...
Nayla I. Hisbiyah
Nayla I. Hisbiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🎓 2021. Dalam pengabdian.

🍁 Worship | Work | Word | Worth | World 🦩 Menulis yang terbaik dari apa yang pernah dibaca, didengar, dilihat, dan dirasa || Freelancer || Tentang Pesantren.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Do'a dan Syukur yang Diceritakan Oleh Bapak

14 November 2021   14:13 Diperbarui: 14 November 2021   16:31 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hamba rajinpun heran dan bertanya pada malaikat yang mengajaknya. Kata malaikat yang mengajaknya, semua malaikat disitu melaksanakan tugas masing-masing. 

Ruangan Malaikat pertama adalah malaikat yang bertugas mencatat permintaan manusia kepada Tuhannya, sedangkan ruangan malaikat kedua, bertugas mencatat ungkapan syukur dari hamba-hambaNya.

Apa itu artinya? 

Malaikat pencatat do'a lebih sibuk dari malaikat pencatat syukur.

Berarti selama ini banyak manusia termasuk diri ini lebih menuntut Tuhan untuk menuruti semua keinginan dari pada berterima kasih dengan nikmat yang sudah lama dibagikan Tuhan kepada hamba-Nya. Gumam hamba rajin itu.

Happ. Bapak menempelkan telapak tangannya yang tebal dan besar diatas mukaku. Hehe, aku melongo ya pak? Sambil senyum malu. Ayo kita bawa satenya pulang, sambil menyambut 20 tusuk sate dalam 2 bungkusan kertas nasi dari abang sate. Tak lupa Bapak mengulurkan uang Rp.24.000 dan say thanks .

Bapak memang lebih elegan dalam memberi pelajaran. Sampai sukses bikin terpesona. 

Yang kucatat selama perjalanan pulang waktu itu kurang lebih begini  dari bahasa hati kalo dibahasakan sekarang. Berarti kalo diberi jangan lupa berterima kasih. Tuhan sangat senang jika hambanya berdoa. 

Apalagi jika disertai syukur berarti ia telah memuji pemberian Tuhan. Kalau memuji pastilah menggunakan bahasa yang baik.

***

Ya memang pada saat berdoa perbanyaklah memuji daripada mengungkapkan permintaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun