Pada Akhirnya, menjadikan hubungan antara laki-laki dan perempuan hubungan yang bersih, suci, dan ditegakkan berlandaskan asas saling rela dan saling memahami. Supaya nanti terhindar dari tersia-sianya keturunan dan menjaga wanita supaya tidak dijadikan sebagai bahan permainan.
Agama memang memiliki kebijaksanaan. Sesuatu yang tidak dilegalkan secara agama, pastinya menyimpan sesuatu yang membahayakan. Begitupula, dalam urusan cinta sebagai fitrah manusia.
Mengutip dari wejangan K.H. Ahmad Idris Marzuki, pengasuh pondok pesantren Lirboyo Jawa Timur kurang lebih demikian, jika memang sudah cinta dengan seorang wanita, bolehlah langsung menanyakan kepada orang tuanya tanpa harus istikharah.
Saran yang bagus bukan? Asalkan seorang wanita memang sudah dicintai dan sholihah, maka segera menghalalkannya lebih maslahat.
Akhir kata,
Wallahu A'lamu bish Shawaab.
Referensi:
Syaikh Muhammad 'Aly ash Shabuni. Tafsir Ahkaam al Qur'an fii Maa Yata'allaqu bi Umuuri an Nisaa' min Rawai'il Bayaan.
Syaikh Zainuddin bin 'Abdul 'Aziz al Malibari. Kitab Fathal Mu'in bi Syarhi Qurratul 'Ain bi Muhimmati ad Diin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H