Mohon tunggu...
Astin Soekanto
Astin Soekanto Mohon Tunggu... -

pecinta travel. museum. seni. sejarah. adat. ritual. budaya. etnik. tradisional. indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona 11 Klenteng di Kampung Pecinan Semarang

20 Desember 2014   21:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:51 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Meskipun tampak kusam begitu, arsitektur bangunan klenteng ini termasuk yang paling indah. Tak heran jika pemerintah Kota Semarang menganugerahinya sebagai bangunan cagar budaya rumah ibadah terbaik di tahun 2005. Bahkan, setahun kemudian, tepatnya di 2006, musisi jazz kenamaan, Bubi Chen, menggelar konsernya di halaman depan klenteng ini. Ia berkolaborasi dengan orkes toa kok tui yang dipimpin dalang wayang potehi, Thio Tiong Gie.


Jika kebetulan menyusuri kawasan Pecinan Semarang pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati wisata kuliner di Warung Semawis yang berlokasi di Gang Warung. Di sepanjang jalan gang itu ditawarkan beraneka ragam menu makanan dari mulai siomay, bakso, bakmi, bacang, seafood, sate babi, soto, gudeg, babat gongso, capcay, sosis bakar dan lain-lain. Kalau memang jago nyanyi, manfaatkan fasilitas karaoke yang menawarkan lagu-lagu Mandarin. Atau mungkin ingin diramal? Ada juga.


Beberapa teman dari luar kota yang pernah saya ajak ke Warung Semawis, selalu menyatakan senang dan puas. Mereka bisa memilih sendiri menu atau makanan yang mereka inginkan dengan cara mendatangi langsung stand atau tenda-tenda makanan yang berjejer kiri dan kanan di sepanjang gang itu. Setelah pesanan datang, kita bareng-bareng menyantap makanan sambil mengobrol panjang lebar dan menikmati suasana hingga larut malam.


TIPS

Banyak hotel yang tersedia di kawasan Pecinan Semarang, misalnya: Hotel Semesta, Hotel Quest atau Hotel Pelampitan. Atau kalau yang berkelas, bisa mencoba Hotel Gumaya.


Menyusuri kawasan Pecinan Semarang, lebih baik berjalan kaki atau naik motor/ojek, mengingat banyak jalan atau gang yang padat dan sempit di kawasan tersebut. Jika ingin lebih santai dan tak ingin capek, bisa mencoba naik becak yang banyak tersedia di sekitar gapura pecinan.


Jajanan kuliner di Waroeng Semawis, hanya berlangsung setiap hari jumat, sabtu dan minggu mulai sore hari sekitar jam 18.00 sampai selesai. Lebih baik tidak pada saat musim hujan, karena merupakan tempat jajanan di udara terbuka, jika para penjaja makanan akan bubar. Selain juga lokasi itu becek atau banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun