Mohon tunggu...
Nadya Zalfa Safinatunnajah
Nadya Zalfa Safinatunnajah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya seorang mahasiswi semester 6 yang sedang mencari fokus minat dalam bidang jurnalistik. Hobi saya adalah melakukan hal yang saya suka pada saat tersentu dan tidak bisa dipastikan akan selalu sama. Hal yang sedang saya latih adalah keterampilan public speaking. Karna saya ingin bisa lebih percaya diri saat berbicara baik di depan banyak orang maupun di depan kamera.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selain Depresi, Inilah Faktor Lain Penyebab Sedih Tanpa Sebab!

10 Juli 2022   16:46 Diperbarui: 10 Juli 2022   16:49 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emosi merupakan respon terhadap suatu masalah atau peristiwa yang terjadi. Manusia memiliki beberapa emosi salah satunya emosi sedih.

Penyebab sedih bermacam-macam tergantung masalah atau peristiwa yang dialami. Bahkan sedih tidak mengenal waktu dan tempat. Akan tetapi, sedih dikatakan tidak normal apabila datang tanpa penyebab yang disebut dengan hypophrenia.

Dikutip dari BeautyJournal.id menurut seorang psikolog, Rena Masri M.Psi hypophrenia adalah kondisi gangguan mental yang dialami oleh seseorang yang menangis dan merasa sedih secara tiba-tiba tanpa adanya alasan jelas yang melatarbelakanginya.

Seseorang yang mengalami hypophrenia kebanyakan langsung mendiagnosa dirinya bahwa tengah mengalami depresi. Padahal penyebab terjadinya hypophrenia ini bermacam-macam, simak penjelasan berikut.

Gangguan kecemasan merupakan kondisi kesehatan mental yang melibatkan peningkatan rasa takut, khawatir, panik berlebihan, yang diikuti dengan jantung berdegup kencang, bahkan kesulitan bernapas.

Dengan kondisi tersebut bisa menjadi alasan mengapa seseorang mengalami sedih tanpa sebab. Karena semua emosi yang ditimbulkan saat terjadi gangguan kecemasan.

Ketika seseorang tiba-tiba menangis tanpa sebab bisa jadi tengah mengalami depresi. Depresi juga merupakan gejala paling umum dari menangis tanpa sebab. Karena depresi sendiri merupakan gangguan suasana hati yang bisa membuat penderitanya sedih berlarut-larut.

Biasanya kondisi ini dikatakan masuk tahap depresi jika sudah merasakan sedih sekitar 2 minggu. Depresi terjadi ketika merasa kesedihan yang amat atau kehilangan minat pada kegiatan yang disukai.

Seseorang yang sedang mengalami stres yang disebabkan oleh banyak hal atau masalah secara tidak langsung akan merasakan cemas dan khawatir. Hal ini yang menyebabkan seseorang bisa menangis tanpa alasan.

  • Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan gangguan mental yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang traumatis.

Sehingga bisa saja seseorang yang mengalami sedih tanpa sebab yang secara tidak sadar bahwa sebenarnya teringat masa lalu yang membuat trauma. Oleh karena itu, PTSD juga bisa menjadi  faktor sedih, bahkan menangis tanpa sebab.

  • Premenstrual Syndrom (PMS) atau Kehamilan

Gejala-gejala ini sudah pasti dialami oleh para perempuan, bahkan dikutip dari kompas.com studi pada 2013 melaporkan sebanyak 75% perempuan usia produktif mengalami Premenstrual Syndrom (PMS).

Saat seorang perempuan mengalami PMS badan terasa sakit, terutama pada perut bagian bawah dan pinggul. Belum lagi emosi yang sering berubah-ubah, superti emosi marah yang tidak terkontrol atau emosi sedih yang sangat mendalam. Sehingga PMS bisa menjadi salah satu faktor seseorang mengalami sedih hingga menangis tiba-tiba tanpa sebab.

Begitu juga saat seorang perempuan tengah hamil atau baru saja melahirkan. Karena banyaknya perubahan hormon, sehingga bisa saja perasaannya menjadi lebih sensitif dan membuatnya sedia tanpa sebab.

Itulah faktor-faktor mengapa seseorang bisa mengalami sedih bahkan sampai menangis tanpa sebab. Bisa dilakukan pengalihan dengan melakukan hal-hal yang lebih positif dan menyenangkan. Lebih fokus merawat diri dan kurangi hal-hal yang kurang bermanfaat.

Jika cara-cara tersebut tidak berhasil dalam beberapa waktu, jangan ragu untuk coba berkonsultasi dengan pihak profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun