Mohon tunggu...
Naluri Zulfi
Naluri Zulfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

Currently saying yes to new adventures

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Empati, Kata Hati, dan Segala Hiruk-pikuknya

21 November 2021   20:00 Diperbarui: 22 November 2021   10:28 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                     Poin utamanya adalah bagaimana cara menyikapi dan bagaimana mengambil keputusan dengan segala risikonya. Bagi mereka yang saat ini sedang berjuang, buku ini memberikan semangat untuk terus berpikir positif. Semua perlu waktu, dan yang perlu diingat kita hanya perlu berusaha menjalaninya dengan penuh semangat, fokus pada tujuan, dan berserah diri pada penguasa alam semesta. Jika tidak dapat menyangkalnya karena lelah, Kita bisa istirahat sejenak, menarik diri dan melihat hidup dari perspektif yang berbeda. Kita hanya perlu menjalani versi terbaik diri sendiri. Memang suatu hal yang baik jika memiliki keinginan untuk membahagiakan orang lain, namun seseorang tidak bisa benar-benar membuat semua orang bahagia.

Teks favorit saya dari buku berjudul “Bising”:

  • Masalah-masalah yang datang, sejatinya hanya kita hadapi sendiri, semua orang yang ada di sekitar kita, tidak harus kita akui, kehadiran mereka setidaknya membuat kita merasa tenang karena punya tempat untuk bercerita. (hal. 42)
  • Tidak apa-apa mengalami kegagalan, tidak apa-apa kalau kebingungan. Tidak apa-apa kalau masih bingung dengan tujuan. Boleh kalau mau istirahat sejenak. Boleh kalau mau menangis dan marah kepada semua orang yang tak mampu memahami. Asal, jangan dulu menyerah. (hal. 50)
  • Hidup ini tidak selamanya tentang salah dan benar. Kalau kita berhasil melewati masalah, bukan berarti mereka yang gagal adalah orang yang salah. Bisa jadi, mereka sedang dilatih kesabaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. (hal. 51)
  • Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, dan bukankah kita juga tidak disenangkan oleh semua orang? Kita tidak perlu berjuang keras untuk disukai semua orang karena bukankah kita juga tidak menyukai semua orang? (hal. 125)

                     Buku Bising ini memiliki sampul buku bernuansa merah, mengilustrasikan jalinan benang yang terjalin kusut membuat saya tertarik dengan masalah yang diuraikan dalam buku ini. Mengingat isinya yang pendek dan tidak terlalu tebal, buku ini sangat cocok untuk dibawa kemana-mana dan dijadikan teman untuk membaca ketika ada waktu luang yang sedikit. Dalam buku ini, penulis menyajikan cerita yang relate dengan kehidupan sehari-hari dan menggunakan pilihan kata yang tepat serta gaya bahasa yang sesuai (tidak kaku) sehingga pembaca dapat mengerti maksud cerita dengan mudah. Dalam buku ini terdapat banyak ungkapan yang bisa digunakan sebagai pengingat dan penyemangat diri. Buku ini  menyadarkan kita untuk selalu mengikuti kata hati dan tidak terlalu memikirkan perkataan orang lain.

                     Buku Bising juga tidak lepas dari kekurangan, yakni solusi pada sebagian cerita yang terkesan menggantung sehingga pembaca sedikit bingung saat membaca bagian tersebut. Seperti contohnya pada bagian cerita “Anak” pada halaman 16-17. Cerita pada bagian ini hanya sampai pada pemikiran orang tua tentang didikan mereka kepada anak sehigga orang tua sulit memahami jalan pikiran si anak. Akan lebih baik jika penulis memberikan ulasan lebih tentang bagaimana pendapat si anak dan mengapa hal tersebut terjadi agar bisa dijadikan pelajaran bagi pembaca tentang parenting.

                     Saya merekomendasikan buku Bising ini kepada pembaca. Bahasa buku ringan sehingga orang awam bisa menikmati bacaan. Buku ini diharapkan agar pembaca bisa memahami hiruk-pikuk kehidupan, selalu mengikuti kata hati dan meningkatkan rasa empati kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun