Mohon tunggu...
Nala Laylatul fadhyla
Nala Laylatul fadhyla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat suka mendengarkan musik, sedikit suka membaca terkecuali novel saya suka sekali.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Pemikiran Aliran Mu'tazilah, Ajaran dan Perkembangannya

16 Oktober 2024   18:02 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak saat itu, aliran Mu'tazilah menjadi satu-satunya aliran teologi yang diizinkan untuk dianut oleh umat Islam di wilayah kekuasaan dinasti Abbasiyah. Dengan pengakuan resmi dari pemerintah, aliran ini mendapatkan dukungan perlindungan dari pengusaha. Selanjutnya, Mu'tazilah dengan berani dan leluasa menyebarkan paham-pahamnya kepada publik menggunakan berbagai pendekatan, dari yang lembut hingga yang bersifat pemaksaan dan kekerasan.

 Puncak dari kekerasan dan pemaksaan ini berkait dengan paham " Al-Qur'an Makhluk", yang memicu peristiwa Al-mihnah. Yang awalnya, aliran Mu'tazilah mengalami kemajuan dan mencapai zaman keemasan berkat dukungan dari penguasa serta daya tarik ajarannya dikalangan intelektual. Namun, setelah mereka mulai melakukan kekerasan, penyiksaan, dan pemenjaraan terhadap para ulama', umat muslim mulai membenci aliran Mu'tazilah dan banyak yang meninggalkannya. 

Akibatnya, aliran perlahan-lahan mengalami menunduran dan kehilangan pengaruhnya, setelah Muhammad al-Ghazwan berkuasa di wilayah iraq pada tahun 395 H, ia mengeluarkan larangan terhadap aliran Mu'tazilah. Banyak buku-buku mereka yang di bakar, dan ajarannya tidak boleh lagi dianut. Seiring waktu aliran Mu'tazilah tidak berdaya  dan akhirnya pun lenyap (1258M).

KESIMPULAN 

 Aliran Mu'tazilah adalah kelompok yang membahas isu-isu teologi dengan pendekatan yang lebih mendalam dan filosofis di bandingkan dengan kaum khawarij dan Mur'jiah, yang muncul pada masa yang sama.mereka mengedepankan penggunaan akal dan pencarian kebenaran. Sehingga di kenal sebagai aliran rasionalis dalam Islam. Aliran ini mulai muncul di kota Bashrah pada abad ke-2 H, sekitar tahun 105-110 H kemunculan Mu'tazilah di picu oleh konflik mengenai status orang mukmin yang melakukan dosa besar. 

Dalam perdebatan ini, Washil bin Atha', seorang murid Hasan Al-bashri yang terkenal, mengemukakan pandangannya bahwa orang mukmin yang berbuat dosa besar berada diantara posisi mukmin dan kafir. 

Iya menyebut posisi ini sebagai Al-Manzilah bayna Al-Manzilatain. Aliran Mu'tazilah mulai berkembang pada awal abad ke-2 H. Dan mencapai kejayaannya pada masa Khalifah Al-Mutawakkil di abad ke-3 H.Namun, aliran ini mengalami kemunduran sekitar abad ke-5 H. Aliran rasional ini akhirnya hilang sepenuhnya setelah kota Baghdad dan kota-kota lainnya hancur akibat serangan tentara Mongol pada abad ke-7 H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun