Berdasarkan penelitian yang ada, bawang putih terbukti mampu  meredakan nyeri pada gigi berlubang. hal ini karena bawang putih merupakan salah satu tanaman yang mempunyai khasiat obat dan sebagai antimikroba. Bawang putih mengandung lebih dari 100 metabolit sekunder yang sangat berguna termasuk alliin, alliinase, allisin, S-allilsistein, dialil sulfida, allil metil trisufilda (Challem, 1994). Umbi bawang putih berpotensi sebagai antimikroba. Kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba sangat banyak, meliputi bakteri, jamur, virus dan protozoa. Potensi bawang putih sebagai antibakteri dan antijamur telah banyak diteliti (Ankri dan Mirelman, 1999; Benkeblia, 2004; Prihandani, dkk., 2015; Pajan, dkk., 2016).
Allisin  merupakan senyawa organosulfur yang paling banyak dalam bawang putih. Senyawa ini akan muncul apabila bawang   putih   dipotong   atau   dihancurkan.   Allisin  merupakan  senyawa  yang  tidak  stabil  dan  tidak  tahan  terhadap  panas.  Senyawa  ini  kebanyakan  mengandung  belerang  yang  bertanggung  jawab  atas  rasa,  aroma,  dan  sifat-sifat farmakologi bawang putih seperti antibakteri, antijamur, antioksidan, antikanker. Aktivitas biologi pada  bawang  putih  telah  banyak  diteliti  salah  satunya  sebagai  antimikrobia,  antioksidan,  dan  antiinflamasi  (Borlinghaus,  dkk.,  2014;  Charu, dkk., 2014).
Dapat disimpulkan bahwa bawang putih mampu meredakan rasa sakit yang timbul akibat gigi berlubang karena bawang putih memiliki kemampuan sebagai antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang ada pada gigi berlubang.
Referensi :
Moulia, M. N., Syarief, R., Iriani, E. S., Kusumaningrum, H. D., & Suyatma, N. E. (2018). Antimikroba Ekstrak Bawang Putih. Jurnal Pangan, 27(1).
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Toothache: First aid.
NHS Inform. Diakses pada 2023. Toothace: About toothache