Mohon tunggu...
Nala Widya Aprelia
Nala Widya Aprelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

masih belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia, dengan Bermacam Kekayaan di dalamnya dan Julukan Menurut Mata Dunia

10 November 2022   14:38 Diperbarui: 10 November 2022   15:42 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Di Indonesia sendiri dianugerahi keanekaragaman hayati dari ujung timur sampai ujung barat. Letak wilayah Indonesia yang strategis juga berdampak pada kekayaan alamnya. Selain itu, Indonesia juga dikenal dengan kekayaan budaya serta peninggalan sejarah. Keindahan alam dan potensinya membuat Indonesia semakin terkenal di mata dunia. Tak heran ada banyak julukan Indonesia di mata dunia. Menurut KBBI, julukan ialah nama yang diberikan sehubungan dengan keistimewaannya. Bisa diartikan juga sebagai gelar kehormatan.  Lalu apa saja julukan negara Indonesia di mata dunia?

Negara Maritim, sudah tidak asing lagi bagi kita warga Indonesia mendengar julukan tersebut. Diberikannya julukan ini karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luasnya melebihi wilayah daratan. Julukan ini merujuk pada negara yang dikelilingi laut atau perairan yang luas, menjadikan sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan.

Negara Kepulauan, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara dan juga di dunia. Saat ini jumlah pulau Indonesia yang sudah dilaporkan ke PBB melalui sidang United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) sejumlah 16.671 pulau pada tahun 2019. Disamping itu telah ada penambahan jumlah pulau yang tertera pada Gasetir Nasional pada tahun 2020 sejumlah 16.771 Pulau.

Zamrud Khatulistiwa, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), garis khatulistiwa adalah garis khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol derajat yang membagi bumi menjadi dua belahan yang sama, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Berdasarkan garis astronomisnya membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Oleh karena itu, Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu hujan dan kemarau. Dengan itu, dibuatlah Tugu khatulistiwa yang terletak di Pontianak, Kalimantan Barat.

Paru-Paru Dunia, julukan ini menjadi kebanggaan karena Indonesia termasuk salah satu negara dengan hutan terluas di dunia, didukung dengan posisinya yang berada di garis khatulistiwa membuat hutan-hutan tumbuh subur. Hal ini otomatis menjadikan Indonesia sebagai penyumbang oksigen terbesar di dunia.

Negeri Seribu Candi. Selain terkenal akan alamnya, Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya salah satunya adalah candi yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan terdahulu. Dimana sampai kini, tidak hanya menjadi tempat wisata namun juga digunakan sebagai tempat ibadah. Contohnya Candi Borobudur sebagai tempat ibadah orang Budhha dan menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia.

Selain dari paparan diatas, Indonesia juga termasuk negara yang memiliki gunung berapi terbanyak di dunia dan tersebar di seluruh pulau nusantara. Gunung Merapi tetap menjadi nomor 1 gunung berapi paling aktif di Indonesia. Disusul dengan Gunung Kelud, Gunung Sinabung, Gunung Bromo, Gunung Anak Krakatau, dan Gunung Soputan.

Selain itu, Indonesia juga memiliki seven summith sendiri lho, yakni gunung-gunung tertinggi di antara beberapa pulau yang ada di Indonesia. Seperti namanya, seven summith, ada 7 gunung yang menjadi primadona disini. Mereka adalah Carstensz Pyramid (Puncak Jaya) Gunung Jaya Wijaya, Gunung Kerinci, Gunung Rinjani, Gunung Semeru, Gunung Latimojong, Gunung Binaiya, dan Gunung Bukit Raya.

Sebelum ke pembahasan selanjutnya, tahukah Anda berapa banyak gunung yang ada di Indonesia? Kementerian ESMD mencatat, Indonesia memiliki jumlah gunung api aktif sebanyak 127 dengan pengawasan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang terus melakukan monitoring atau pengawasan 24 jam terhadap gunung api aktif di Indonesia.

Akan tetapi, apakah kalian tahu gunung-gunung tersebut sebelumnya? Kecuali yang bertempat tinggal dimana gunung tersebut berada, mungkin banyak orang yang kurang tahu. Bahkan, ada beberapa gunung yang sulit untuk diakses informasinya. Sehingga jarang ada pendaki yang mengunjungi. Contohnya Gunung Halau Halau, Gunung Rore Kautimbu, Gunung Masurai, Gunung Tambusisi dan Gunung Mekongga.

Jujur! Kalian juga asing kan mendengar nama gunung diatas?

Namun, dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang masyarakat lebih mudah mengakses informasi tentang gunung-gunung di berbagai wilayah Indonesia. Berbagai platform sudah tersedia dan para pendaki yang kini sudah memanfaatkan platform tersebut baik untuk konsumsi pribadi ataupun publik. Dimana hal tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat bermanfaat. Kita sebagai penikmat maupun orang awam bisa menikmati dan mengenal kemegahan alam Indonesia.

Dengan meluasnya akses yang diberikan, semakin banyak pula penikmat gunung yang penasaran. Alhasil dengan banyaknya pengunjung terdapat dampak positif dan negatifnya. Dengan semakin dikenalnya ada pula dampak lain,  tidak lain adalah timbul kerusakan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mulai dari sampah yang berserakan hingga api unggun yang lupa dipadamkan. Hal tersebut tentu berdampak dengan keadaan hutan serta julukan Indonesia sebagai Paru-Paru dunia. Tak jarang para pendaki yang menemukan pepohonan yang gundul akibat pembalakan liar. Aktivitas penebangan yang masih dipertanyakan perizinannya itu sangat merugikan, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Dari perspektif ekonomi, penebangan liar mampu menurunkan devisa negara, karena negara kekurangan modal untuk perkebunan, industri atau sektor lainnya. Sedangkan dari perspektif lingkungan itu sendiri dapat mengurangi spesies hewan yang ada didalamnya, juga tak lain menjadi faktor penyebab terjadinya banjir karena kurangnya resapan air.

Hal kecil yang dapat kita lakukan agar hutan di Indonesia tidak terancam yaitu bisa dengan memahami bahwa hutan tidak hanya milik kita sebagai pengunjung, namun hutan merupakan rumah bagi mereka yang bertempat tinggal disana. Layaknya tamu kita tidak bisa seenaknya bermain di rumah orang, harus mengetahui tata krama dan aturan yang berlaku.

Semoga Indonesia kian lestari dan kekayaan alam atapun budayanya tetap terjaga hingga bertemu dengan anak cucu kita nanti.

Terimakasih atas referensinya,

-Identitas Nasional: Pengertian, Faktor, Jenis dan Unsur-unsurnya. (n.d.). Retrieved November 5, 2022, from https://www.gramedia.com/literasi/identitas-nasional/

-Ini Julukan Indonesia di Mata Dunia, Nomor Terakhir Sering Digaungkan Prabowo. (n.d.). Retrieved November 5, 2022, from https://nasional.sindonews.com/read/772685/15/ini-julukan-indonesia-di-mata-dunia-nomor-terakhir-sering-digaungkan-prabowo-1652861132 

-PULAU KECIL INDONESIA. (t.thn.). Dipetik November 9, 2022, dari https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4505-pulau-kecil-indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun