Mohon tunggu...
Nala Widya Aprelia
Nala Widya Aprelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

masih belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia, dengan Bermacam Kekayaan di dalamnya dan Julukan Menurut Mata Dunia

10 November 2022   14:38 Diperbarui: 10 November 2022   15:42 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun, dengan kemajuan teknologi di zaman sekarang masyarakat lebih mudah mengakses informasi tentang gunung-gunung di berbagai wilayah Indonesia. Berbagai platform sudah tersedia dan para pendaki yang kini sudah memanfaatkan platform tersebut baik untuk konsumsi pribadi ataupun publik. Dimana hal tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat bermanfaat. Kita sebagai penikmat maupun orang awam bisa menikmati dan mengenal kemegahan alam Indonesia.

Dengan meluasnya akses yang diberikan, semakin banyak pula penikmat gunung yang penasaran. Alhasil dengan banyaknya pengunjung terdapat dampak positif dan negatifnya. Dengan semakin dikenalnya ada pula dampak lain,  tidak lain adalah timbul kerusakan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mulai dari sampah yang berserakan hingga api unggun yang lupa dipadamkan. Hal tersebut tentu berdampak dengan keadaan hutan serta julukan Indonesia sebagai Paru-Paru dunia. Tak jarang para pendaki yang menemukan pepohonan yang gundul akibat pembalakan liar. Aktivitas penebangan yang masih dipertanyakan perizinannya itu sangat merugikan, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Dari perspektif ekonomi, penebangan liar mampu menurunkan devisa negara, karena negara kekurangan modal untuk perkebunan, industri atau sektor lainnya. Sedangkan dari perspektif lingkungan itu sendiri dapat mengurangi spesies hewan yang ada didalamnya, juga tak lain menjadi faktor penyebab terjadinya banjir karena kurangnya resapan air.

Hal kecil yang dapat kita lakukan agar hutan di Indonesia tidak terancam yaitu bisa dengan memahami bahwa hutan tidak hanya milik kita sebagai pengunjung, namun hutan merupakan rumah bagi mereka yang bertempat tinggal disana. Layaknya tamu kita tidak bisa seenaknya bermain di rumah orang, harus mengetahui tata krama dan aturan yang berlaku.

Semoga Indonesia kian lestari dan kekayaan alam atapun budayanya tetap terjaga hingga bertemu dengan anak cucu kita nanti.

Terimakasih atas referensinya,

-Identitas Nasional: Pengertian, Faktor, Jenis dan Unsur-unsurnya. (n.d.). Retrieved November 5, 2022, from https://www.gramedia.com/literasi/identitas-nasional/

-Ini Julukan Indonesia di Mata Dunia, Nomor Terakhir Sering Digaungkan Prabowo. (n.d.). Retrieved November 5, 2022, from https://nasional.sindonews.com/read/772685/15/ini-julukan-indonesia-di-mata-dunia-nomor-terakhir-sering-digaungkan-prabowo-1652861132 

-PULAU KECIL INDONESIA. (t.thn.). Dipetik November 9, 2022, dari https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4505-pulau-kecil-indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun