Tahukah kalian apa itu trauma? Yap trauma adalah kejadian buruk yang pernah dialami kemudian takut kejadian itu terulang kembali, disaat kejadian itu terulang kembali maka pikiran akan menjadi kacau dan tidak terkontrol, seperti awalnya jantungmu akan berdegub kencang, kemudian memori-memori lama berlalu lalang di pikiranmu, setelah itu kamu akan merasa sedih, dan bahkan bisa saja sampai berteriak.
Apakah kamu salah satu orang yang memiliki trauma terhadap sesuatu??Â
Apakah kamu bisa membedakan trauma dengan fobia??
Bagaimanakah caranya agar kamu dapat menangkan waktu disaat kejadian yang membuatmu trauma itu kembali hadir??
Okey, mari kita bahas satu persatu. Namun yang akan kita bahas adalah mengenai rasa Trauma Ringan yang mana tidak sampai menyebabkan depresi;
[Ada beberapa kisah tentang anak yang memiliki trauma]
1. Trauma Di Suatu Tempat
Anak ini memiliki trauma akan suatu tempat yang pernah ia tempati.Â
Awalnya anak itu dititipkan oleh kedua orang tuanya di tempat itu, sebut saja gedung light, gedung light  merupakan tempat bimbingan yang mana memiliki program pelatihan selama 3 tahun. Dia adalah anak yang memiliki kepribadian introvert namun ia ingin sekali menjadi extrovert.Â
Suatu ketika ada anak yang iseng dan jail terhadapnya, temannya itu menyembunyikan barangnya yang itu sangat penting baginya.Â
Benar, dia adalah korban bulliying.Â
Alasan dia dibuli karena alasan cupu, introvert, dan dia tidak memiliki paras yang cantik, namun sebenarnya dia sangat berbakat. Hanya saja karena dia memiliki kepribadian introvert, dia tidak percaya diri untuk menunjukan bakatnya, sebenarnya dia ingin sekali berkontribusi dan menunjukan bakatnya meskipun memang ada yang lebih baik dari dia, dia selalu menunggu ada salah satu temannya yang mengajak dia berkontribusi, namun sepertinya penantian iti sangat sia-sia karena temannya sudah sangat meyakini bahwasannya dia tidak berguna dan tidak bisa apa-apa.
Semakin lama dia merasakan pedih, semakin dia ingin merubah nasib hidupnya, dia ingin berubah menjadi percaya diri, tidak ingin lagi memendam suatu bakatnya yang memang belum sempurna. Namun, semua itu menghancurkan dia kembali disaat dirinya sudah ingin berubah, semua gagal, dia tidak bisa menjadi orang yang percaya diri, mungkin selamanya dia akan menjadi orang misterius yang tidak peduli dengan orang lain.
Berat,Â
Belum lagi dia memiliki teman yang bermuka dua, di depannya baik, namun dibelakangnya selalu membicarakan keburukan dia. Belum lagi dia kehilangan seorang sahabatnya yang dulunya sangat dekat denganya. Setiap hari jadi babu.
Kalian pasti bertanya-tanya, mengapa dia bisa sekuat itu? Padahal aku belum menuliskan semuanya, itu hanya sebagian kecil dari sebutir jagung. Dia kuat karena Allah SWT. baik, Allah masih memberikan dia teman yang dapat memahaminya, mensuportnya, membantunya dikala dia sedang dilanda kesedihan yang entah kemana air mata itu tak kunjung keluar dari goanya.
Kini dia tidak lagi berada di tempat itu karena program gedung light itu sudah ia tintaskan selama 3 tahun lamanya.
Setelah dia meninggalkan gedung itu dia sudah berbeda, dia banyak belajar dari kisah lalunya yang pedih, dia semakin kuat karena dia sadar selama dia masih hidup pasti akan ada masalah yang menghampiri bahkan semakin berat.
Namun ketika dia sedang mengunjungi gedung tersebut, memori lama terputar kembali, dia sedih, dia takut, jantung berpacu sangat cepat, apalagi jika berjumpa dengan teman yang dulu menjadi ketua dalam membuli dirinya, lebih baik dia menghindar.
Sampai segitunya.
2. Trauma akan suatu hubungan
Panggil saja woy, kisahnya dia memiliki trauma dalam menjalin suatu hubungan, hingga kini dia takut untuk membuka hati dan memulai lagi menjalin hubungan, karena baginya itu sangat menyakitinya.Â
Kepribadian seseorang itu berbeda, woy ini adalah salah orang yang memiliki kepribadian kalem, santai dan tetap tegar, baik dan perhatian.Â
Ada orang yang dighosting lalu akan mencari yang baru lagi, ada yang tidak bisa move on dan terus mengejar, dan ada juga yang tidak peduli. Namun beda hal dengan woy ini, dia trauma!. Mungkin kisahnya sepele namun baginya kisah itu tidak dapat ia lupakan dan selalu menyakitkan.
Suatu ketika dia melihat sesorang yang membuatnya tertarik, dan akhirnya berkenalan lalu dekat. Berjalan berbulan-bulan hubunganya baik, masalahnya hubungan dia samar-samar. Sampai hari itu yang membuat dia menjadi trauma akan memulai hubungan kembali, tiba-tiba pasangannya itu memiliki kekasih yang baru.
Benar, dia trauma.
Jika diingat-ingat, dia mungkin bisa saja berteriak dan menjerit dalam hati kemudian menjadi sosok yang tidak peduli dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.
[Perbedaan Trauma Dengan phobia]
Dua hal ini secara garis besar sama, namun berbeda.Â
Truma merupakan suatu rasa takut yang pernah terjadi di masa lalu dan itu membuat psikisnya terganggu, trauma ini memiliki jangka waktu yang panjang. Trauma lebih ke hal yang besar dan mungkin sulit untuk dihilangkan.
Sedangkan phobia, phobia merupakan rasa taku yang terjadi karena kisah lalu seperti pernah dicakar kucing, kemudian kamu tidak berani untuk memegang kucing, atau geli dengan kulit rambutan yang berambut sehingga tidak berani untuk memegannya, atau kamu merasa panik jika sedang berada di ketinggian karena jika dalam ketinggian kamu akan merasa jantungmu bergerak lebih cepat dari batas normalnya. Phobia lebih kemungkinan dapat disembuhkan secara perlaham dibanding dengan rasa trauma.
[Tips Dan Cara Mengatasi Saat Trauma Datang]
1. Beribadah (Sebagai umat muslim jangan sampai melupakan sholat dan mengaji Al-Qur'an, karena itu dapat menenagkan hati dan jiwa kita.)
2. Berdzikir (Seperti membaca Istighfar)
3. Menjauh untuk menenangkan diri (Ini berlaku hanya untuk orang yang masih bisa mengontrol dirinya sendiri.)
4. Fokus terhadap hal yang lebih penting (Karena ini dapat membuatmu bahwasannya masih ada suatu hal yang penting yang harus dilakukan.)
5. Mencari pelukan (Jika belum menikah bisa kepada orang tuannya, namun jika sudah menikah boleh kepada pasangannya.)
6. Mencari bantuan kepada psikolog (Jika hal itu sudah begitu parah, untuk menghindari depresi.)
Itulah tips-tips yang dapat dilakukan ketika kamu sedang mengalami trauma.
Cerita tidak semua indah, kehidupan itu adil.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H