Mohon tunggu...
Najwa Zakia Akmal
Najwa Zakia Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Success!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi IQ, EQ, dan SQ dalam Pemaksimalan Psikologi Pendidikan

7 November 2024   21:28 Diperbarui: 7 November 2024   21:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IQ (Intellectual Quotient) mengukur kemampuan berpikir analitis dan logis, yang dimana sangat berguna untuk memproses informasi dan memecahkan masalah.

EQ (Emotional Quotient) berhubungan dengan kemampuan mengelola emosi, baik dalam diri sendiri maupun terhadap orang lain, yang penting dalam menjaga motivasi, empati, dan keterampilan sosial.

SQ (Spiritual Quotient) berkaitan dengan pemahaman makna dan tujuan hidup, memberikan dimensi dalam penilaian tindakan yang bermakna.

Ketiga kecerdasan ini membantu pendidik dalam mengenali potensi dan juga kemampuan peserta didik, sehingga dapat disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang tepat.

Karakteristik IQ, EQ, dan SQ

IQ:

  • Bagaimana cara kerja otak, seperti berpikir analitis dan logis, keterampilan numerik dan matematis, serta kemampuan memahami dan mengolah informasi secara komplek.

EQ:

  • Tidak bisa terukur, karena melibatkan rasa
  • Kesadaran diri akan mengenali dan memahami emosinya
  • Self Esteem

SQ:

  • Problem Solving
  • Faham akan tantangan/ penderitaan
  • Relationship
  • Humanis Holistic

Hubungan antara Berpikir dan Emosi

            Berpikir adalah aktivitas mental untuk memecahkan masalah, sedangkan emosi adalah reaksi terhadap pengalaman yang memengaruhi proses berpikir.

            Emosi positif dapat meningkatkan kreativitas dan keterbukaan berpikir, sementara emosi negatif dapat mengganggu fokus dan membuat keputusan menjadi tidak optimal. Sebaliknya, berpikir juga dapat mempengaruhi emosi; misalnya, terlalu banyak berpikir (overthinking) bisa menyebabkan kecemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun