Bahaya Akibat Melakukan Self Diagnose
Dalam penelitian jurnal "Fenomena Psikologis Mengenai Kesehatan Mental Yang Dialami Oleh Remaja Di Era Vuca" mengatakan bahwa tiga dari empat responden mengalami dampak yang buruk dari self diagnose seperti kecemasan berlebih, takut terhadap hal yang belum terjadi, tertekan, dan stres. Hal ini menjadi penyebab mereka tidak menjalankan aktivitas hari-harinya dengan nyaman. Â
Hasil survei oleh Millennial Mindset: The Worried Well yang dilakukan pada tahun 2014 (dalam Syneos Health Communications, 2014) menyatakan bahwa terdapat 37% generasi milenial yang terkadang masih melakukan self diagnose dengan permasalahan kesehatan yang bahkan tidak mereka alami.Â
Jika hal tersebut terus berlanjut, dapat menimbulkan dampak negatif. Menurut Sartika (2019), hal ini dapat menyebabkan individu mengonsumsi obat-obatan yang tidak tepat, penanganan yang tidak tepat, hingga dapat mengalami gangguan kesehatan mental yang lebih parah.Â
Dengan demikian, fenomena self diagnose harus segera diminimalisir serta setiap individu harus menyadari bahwa self diagnose tersebut bukan merupakan sebuah tren karena self diagnose dapat memberikan variasi bahaya yang dapat Anda alami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H