Vietnam merupakan salah satu negara yang berada di kawasan AsiaTenggara. Jumlah penduduk vietnam pertahun 2022 sebanyak 99,2 juta. Vietnam merupakan negara dengan pengekspor beras terbesar di Asia Tenggara dan dunia. Hal tersebut Secara tidak langsung beras merupakan sumber utama pendapatan negara Vietnam.
Pada beberapa tahun terakhir ini, Vietnam menjadi pusat perhatian dunia karena menjadi salah satu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia.Â
Hal tersebut dibuktikan dengan melihat angka pertumbuhan PDB negara Vietnam pada periode 2009-2019. Selama kurun waktu sepuluh tahun PDB pertahun dari Vietnam rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen. Tak hanya itu pertumbuhan PDB per kapita naik menjadi US$ 2.800.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Vietnam disebabkan karena adanya peralihan sektor ekonomi. Vietnam yang awalnya memiliki keunggulan dalam sektor pertanian beralih pada sektor jasa dan industri. Hal tersebut dapat dilihat sebanyak 75% PDB Vietnam berasal dari sektor jasa dan Industri.
Besaran pertumbuhan jasa dan industri yang terjadi di Vietnam juga di dukung banyaknya minat para investor untuk melakukan investasi di Vietnam. Bagaimana cara pemerintahan Vietnam menarik investor untuk menanamkan modalnya di Vietnam.
- Adanya kemudahan regulasi bagi investor dalam melakukan investasi. Vietnam merupakan salah satu negara yang sangat terbuka akan investor asing. Perizinan lahan industri di Vietnam sangat dipermudah. Adanya sinkronisasi atau terintegrasinya perizinan antara wilayah pusat dan daerah.
- Banyak menerapkan perjanjian perdagangan bebas. Sejauh ini Vietnam telah melakukan FTA (free trade agreement) sebanyak lima belas perjanjian. Alasan pemerintah Vietnam melakukan banyak perjanjian perdagangan bebas adalah efisiennya biaya ekspor. Sehingga, banyak investor yang tertarik untuk melakukan investasi di Vietnam.
- Pemerintah Vietnam memberikan subsidi listrik untuk industri.
- Vietnam mendukung penuh pembangunan infrastruktur dalam sektor industri. Hal tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar pengeluaran infrastruktur Vietnam dialokasikan pada sektor yang menunjang perindustrian, yaitu meningkatkan kapasitas distribusi, pembangunan sarana transportasi dan adanya subsidi listrik. Di mana yang kita ketahui listrik merupakan salah satu komponen penting yang menunjang berjalannya sektor industri.
Tak hanya itu, hal yang menjadi daya tarik investor terhadap Vietnam adalah kondisi ekonomi makro yang stabil dan pemerintah Vietnam selalu berusaha agar inflasi yang terjadi tetap berada di bawah empat persen.Â
Pada tahun 2022 penanaman modal asing langsung (FDI) DI Vietnam terus mengalami peningkatan. Stabilitas ekonomi Vietnam ditandai dengan melesatnya pertumbuhan ekonomi. Di mana pada tahun 2012 Vietnam mengalami pertumbuhan ekonomi yang awalnya 5,03 persen.Â
Sedangkan, pada tahun 2018 meningkat menjadi 7,1 persen. Pada tahun 2019 penanaman modal asing langsung (foreign directur investment). Hal tersebut menunjukkan investor memiliki kepercayaan bahwa negara Vietnam memiliki prospek yang baik dalam sektor industri. Vietnam berhasil menciptakan dunia investasi yang baru dan menarik dengan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang stabil.Â
Dalam kurang dari satu dekade nilai tukar Vietnam dalam keadaan yang stabil. Hasil yang diperoleh negara Vietnam adalah melonjaknya nilai ekspor yang berasal dari perusahan lokal sebesar 137 % dan ekspor dari perusahaan asing yang berada di Vietnam sebesar 422 %.
Keberhasilan Vietnam ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan raksasa yang mulai menggeser China sebagai negara pusat pembuatan barang dan mulai melirik Vietnam sebagai pusat manufaktur global, seperti perusahaan Wistron, Pegatron dan LEGO. Perusahaan mainan terbesar diddunia yaitu LEGO Group merencanakan pembangunan pabrik di Asia Tenggara yang pertama di Vietnam dengan jumlah investasi sebesar USD 1 milliar.Â
Tak hanya itu perusahaan elektronik seperti samsung dan apple juga melakukan perluasan operasi di negara Vietnam dengan melakukan penambahan nilai investasi mereka. Samsung dan LG merupakan perusahaan raksasa dalam bidang elektronik digadang-gadang akan mengeluarkan uang sebanyak kurang lebih Rp90 triliun untuk menambah investasi di Vietnam.