Teh hangat dan matahari senja menyatukan jiwa.
Kabut tipis menyapa pagi yang dingin,
Suara burung dan dedaunan jadi nyanyian alam.
Adik tertawa, melempar bola dengan riang,
Di halaman kecil, kami bermain penuh kasih sayang.
Bukit kecil di ujung jalan kami tuju,
Pemandangan luas, kebun teh sejauh mata memandang.
Di tengah perjalanan, ada warung kecil nan syahdu,
Teh hangat dan cerita nenek mengisi ruang kenang.
Danau kecil dengan air sejernih kaca,
Kami duduk di tepi, meresapi indahnya ciptaan-Nya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!